​Demo Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Lamongan Diwarnai Aksi Saling Dorong

​Demo Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Lamongan Diwarnai Aksi Saling Dorong Para mahasiswa saat aksi di depan gedung dewan. (foto: TRIWIYOGA/ BANGSAONLINE)

"Kami kecewa karena DPR dan pemerintah tidak peka terhadap kesengsaraan rakyat di tengah pandemi Covid-19, DPR dan pemerintah tidak pro terhadap rakyat kecil terutama para buruh dengan disahkannya ," katanya.

Setelah aksi saling dorong tersebut, tidak lama kemudian para demonstran diperkenankan masuk ke dalam gedung dan melakukan audiensi terkait tuntutan mereka.

Samsudin berharap, dengan adanya aksi massa ini ketua dewan dapat mengajukan penolakan kepada pusat terhadap UU Omnibus Law yang sudah disahkan.

"Tetapi kenyataannya kita diperlihatkan hari ini ketua DPRD tidak hadir di sini dan wakil-wakilnya. Yang hadir hanya Ketua Komisi D," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D, Abdul Somad mengaku pihaknya telah mewadahi dan menampung semua aspirasi para demonstran.

"Kira-kira poin mana, pasal mana yang tidak senapas dengan kesejahteraan masyarakat dan kita rangkum bersama-sama, kalau diskusi umum seperti tadi kita tidak mendapatkan apa-apa dan tidak ada kesimpulan yang jelas," katanya.

Ketika disinggung di mana ketua DPRD berada, Abdul Somad menyampaikan ia tidak tahu-menahu di mana ketua dewan berada. "Hari ini saya kurang tahu Pak Ketua di mana, saya belum kontak. Cuma tadi saya konfirmasi sekwan katanya Pak Ketua ada di luar kota," ujarnya.

Demonstrasi ini pun berakhir dengan tidak membuahkan hasil karena tidak adanya ketua dewan di gedung DPRD. (yog/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO