​Sahabat Abu Bakar Tak Pakai Celana Cingkrang, Masuk Neraka? Dialog Penuh Gelak Tawa

​Sahabat Abu Bakar Tak Pakai Celana Cingkrang, Masuk Neraka? Dialog Penuh Gelak Tawa Acara Ger-geran Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A. yang dipandu M Mas'ud Adnan. foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A., merespons kontroversi yang kini identik dengan kelompok Islam tekstual atau new salafi dan new wahhabi. Menjawab pertanyaan BANGSAONLINE TV, kiai alumnus Universitas Al-Azhar Mesir dan Univesitas Khortun Sudan itu mengatakan bahwa pada zaman Nabi Muhammad SAW, para sahabat pakai jubah, bukan celana.

Gak onok celono jaman Nabi (Tak ada celana pada jaman Nabi),” tegas Kiai Imam Ghazali Said yang juga pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa An-Nur Woconolo Surabaya dalam program Ger-Geran Bersama Kiai di channel youtube bangsaonline TV yang viral itu.

Baca Juga: Pergunu Sebut 42.0 % Korban Pinjol Berprofesi Guru, Kiai Asep: Jangan Boros, Jangan Pelit

“Memang, pada jaman Nabi ada orang memakai jubah nglembreh (menyapu tanah) sebagai lambang kemewahan. Dalam bahasa Arab disebut isbal,” kata Kiai Imam Ghazali Said.

Jubah nglembreh itu, kata Kiai Imam Ghazali Said, juga hanya digunakan sekali pakai. “Kalau tokor dibuang, nggak dicuci,” jelas dosen Pascasarjana Unviersitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu.

Nah, karena pakaian nglembreh itu lambang kemewahan, maka Nabi menyebut sebagai kesombongan. “Tempat sombong itu di mana, ya di ,” kata Kiai Imam Ghazali Said.

Baca Juga: Habib Pasuruan yang Rendahkan Putra Pendiri NU Dianggap Merasa Tersaingi Kiai NU dan Tak Berakhlak

Jadi, kata Kiai Imam Ghazali, Sabda Rasulullah SAW itu yang kemudian dijadikan pegangan para pemakai . Sayangnya, teks Hadits itu dipisahkan dari konteks, sehingga orang hanya memahami teksnya saja . “Kalau hanya memahami teksnya saja, maka substansinya bisa hilang,” kata Kiai Imam Ghazali Said.

Apa substansinya? Nabi Muhammad menghukumi isbal atau jubah nglembreh masuk , jika sebagai simbol kemewahan dan kesombongan. Tapi jika tidak dalam bentuk kesombongan, maka tidak dilarang.

Apa buktinya? Kiai Imam Ghazali Said menjelaskan bahwa saat Nabi bersabda itu, Sahabat Abu Bakar bertanya. “Kalau saya ini gimana Rasul, jubah saya kan sering melorot?,” tanya Abu Bakar. Sahabat Nabi itu penasaran, apa termasuk yang dilarang dan masuk . Karena jubah Abu Bakar juga selalu nglembreh

Baca Juga: Habib Pasuruan yang Rendahkan Putra Pendiri NU Dianggap Merasa Tersaingi Kiai NU dan Tak Berakhlak

“Kata Nabi, o nggak. Kamu gak termasuk itu. Kamu kan tidak sombong,” kata Kiai Imam Ghaali Said.

Menurut Kiai Imam Ghazali, jubah Abu Bakar sering nglembreh karena perutnya kempes akibat jarang makan. “Nggak seperti perut kita, perut Abu Bakar kempes karena jarang makan,” kata Kiai Imam Ghazali Said.

“Jadi, kalau nglembrehnya bukan karena khuyalak (kesombongan), bukan kaena kemewahan, maka tidak termasuk itu (yang dilarang),” tambah Kiai Imam Ghazali Said.

Baca Juga: Skema Murur, Mabit di Muzdalifah Wajib atau Sunnah Haji? Ini Kata Prof Kiai Imam Ghazali Said

Lalu kita sebaiknya bagaimana dalam bercelana. Apakah masih perlu cingkrang atau pakai kombor hitam-hitam seperti orang Madura yang cingkrangnya hampir selutut?

Nah, silakan menyimak langsung dialog penuh gelak tawa Kiai Imam Ghazali Said di BANGSA TV channel you tube yang dipandu M Mas'ud Adnan itu. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Khilafah Proyek Politik Inggris? Ini Alasan Hizbut Tahrir Bolehkan Cium Cewek Bukan Muhrim':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO