Selama Arifin Menjabat, Pemkab Trenggalek Raih WTP 4 Tahun Berturut-turut, ini Prestasi Lainnya

Selama Arifin Menjabat, Pemkab Trenggalek Raih WTP 4 Tahun Berturut-turut, ini Prestasi Lainnya Calon Bupati Trenggalek Pilkada 2020, Moch. Nur Arifin. (foto: ist)

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati Trenggalek Pilkada 2020, Moch. Nur Arifin menyampaikan bahwa sejak dirinya menjabat Wakil Bupati maupun Bupati Trenggalek dalam kurun waktu empat tahun berturut turut, Pemkab Trenggalek telah meraih predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK-RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia).

"Sejak tahun 2016 kita mendapatkan opini terbaik dari Badan Pemeriksa Keuangan, yaitu opininya Wajar Tanpa Pengecualian dan sudah berjalan selama empat tahun berturut-turut," kata Cabup Arifin melalui kampanye virtual yang disiarkan langsung dari Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Selasa (3/11/2020).

Arifin mengatakan predikat WTP itu tidak hanya menjawab kinerjanya selama ini, namun juga sebagai indikator pengelolaan APBD. "Apakah APBD itu terbukti menurunkan kemiskinan, apakah APBD itu terbukti meningkatkan indeks pembangunan manusia," ujarnya.

Ia bercerita, bahwa sebelum dirinya bersama Emil Dardak memimpin Kabupaten Trenggalek, penilaian yang diperoleh Pemkab Trenggalek adalah nilai C. Namun, saat ini telah naik menjadi B dan sedang menuju nilai A.

"Jadi itu beberapa pencapaian, sehingga wajar ketika indeks reformasi birokrasi kita dari 54 menjadi 82," ungkapnya.

Dari sisi pencegahan korupsi, kata Arifin lebih lanjut, selama ia menjabat sebagai Wakil Bupati maupun Bupati Trenggalek, tingkat kepatuhan mencapai 83 persen. Hal ini sudah masuk kategori baik dalam sistem pencegahan korupsi.

"Ketika pemerintahan dikelola dengan baik, maka akan memiliki impact terhadap kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi, pembangunan manusia, bahkan terhadap penurunan angka kemiskinan. Ketika saya masuk (menjabat) ke Trenggalek, kemiskinan 14 persen dan sekarang turun menjadi 10,98 persen," kata Arifin.

Arifin juga menyampaikan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Trenggalek yang dulu hanya kisaran 5 persen, saat ini menjadi 5,08 persen.

Begitu pun dengan jumlah TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka), sebelum dirinya menjabat angkanya adalah 4,17 persen, dan sekarang turun menjadi 3,4 persen.

Sementara dari sisi investasi yang sebelumnya diharapkan dalam kurun waktu lima tahun bisa meraup Rp 1 triliun, justru sudah terealisasi Rp 1,2 triliun hanya dalam waktu 4 tahun. Menurutnya, meningkatnya jumlah investasi dalam empat tahun belakangan ini karena didorong oleh para pelaku UKM Kabupaten Trenggalek.

"Di masa pandemi corona ini saja kenaikan investasi di sektor UKM itu dua puluh kali lipat dengan total investasi Rp 28 miliar, dan itu mempekerjakan kurang lebih 1.500 masyarakat," tukasnya. (man/zar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO