Sambangi Petani Tulangan, Gus Muhdlor Tegaskan Komitmen Modernisasi Pertanian

Sambangi Petani Tulangan, Gus Muhdlor Tegaskan Komitmen Modernisasi Pertanian PANEN SINGKONG: Gus Muhdlor saat bertemu petani di kawasan Tulangan. foto: ist.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Cabup Sidoarjo 2020 Ahmad Muhdlor Ali () menyatakan, modernisasi pertanian dan pemberdayaan petani merupakan kunci ketahanan ekonomi suatu daerah.

Penegasan itu disampaikan cabup yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini usai bertemu sejumlah petani di kawasan Kecamatan Tulangan, Senin (9/11). "Pertanian itu penting. Maka petani itu kunci," tegas .

Baca Juga: Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif

Kata Cabup yang berpasangan dengan Cawabup Subandi ini, pertanian yang dikelola dengan baik akan memberikan dampak ekonomi yang besar. "Bayangkan jika pertanian itu digarap dengan baik, dipasarkan dengan massif, maka masyarakat akan sejahtera," tandas alumni FISIP Unair ini.

Dengan keyakinan tersebut, dia akan menjadikan pertanian sebagai salah satu program prioritasnya jika diamanahi memimpin Kabupaten Sidoarjo.

Sebelumnya, saat bertemu para petani di Desa Wonokarang Kecamatan Balongbendo, Selasa (20/10), menyatakan, saat ini wajib bagi pemerintah untuk hadir di tengah para petani. Salah satu alasannya, petani adalah penggerak bidang ketahanan pangan.

Baca Juga: Sidang Kasus Pemotongan Insentif ASN di BPPD Sidoarjo: Majelis Hakim Hadirkan Gus Muhdlor

"Pemerintah bisa hadir dengan memfasilitasi teknologi pertanian, misalnya traktor," cetusnya.

Saat berdialog dengan beberapa petani ini, mendapatkan keluhan. Para petani tersebut masih menyewa traktor saat musim tanam padi. "Ke depan, pemerintah harus responsif, misalnya Satu Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Satu Traktor," urainya.

Kata , perhatian pemkab pada bidang pertanian di Sidoarjo bahkan menjadi penting di tengah luasan lahan hijau pertanian yang semakin berkurang, di mana saat ini luasannya sekitar 12 ribu hektare dan jika dieksekusi (akibat perubahan RTRW), bakal menjadi 7.000 hektare.

Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo Minta KPK Buka Blokir Rekening Suami dan Anak

Selain fasilitasi teknologi pertanian, pihaknya akan mengawal petani dalam hal ketersediaan pupuk. Selain pupuk bersubsidi, ke depan, akan mengajukan tambahan jatah pupuk untuk wilayah Sidoarjo ke Kementerian Pertanian.

"Kami juga bakal berkoordinasi dengan pihak terkait, agar stok pupuk di kios-kios tetap terjaga sehingga bisa memenuhi kebutuhan para petani," urai menanggapi petani yang mengeluhkan kelangkaan pupuk saat musim tanam padi.

menyatakan bakal menyiapkan program pelatihan untuk para petani di Sidoarjo. "Misalnya pelatihan soal pengetahuan kualitas tanah," bebernya.

Baca Juga: Rombongan Pendemo Bupati Sidoarjo di Gedung KPK Alami Kecelakaan di Tol Madiun, Satu Meninggal Dunia

Tak hanya itu, untuk mengatasi anjloknya harga padi saat musim panen, selain meningkatkan komunikasi pemkab dengan Bulog, punya gagasan agar hasil panen padi tidak dibeli murah oleh para tengkulak.

Yakni mendorong Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk memiliki usaha jual beli hasil pertanian, termasuk koperasi-koperasi di Sidoarjo. Sehingga Bumdes dan koperasi bisa membeli gabah hasil panen petani dengan yang wajar. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO