​Wali Kota Kediri Turun ke Lokasi, Tinjau Bedah Rumah Bu Sumirah

​Wali Kota Kediri Turun ke Lokasi, Tinjau Bedah Rumah Bu Sumirah Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat berada di rumah Bu Sumirah. (Ist).

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar turun ke lokasi untuk melihat hasil bedah rumah Bu Sumirah yang telah direhabilitasi oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Kediri melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Jumat (15/1) kemarin.

Beberapa waktu lalu, Bu Sumirah ini viral karena tinggal di rumah yang penuh sampah. Merespons hal tersebut, Wali Kota Kediri saat itu langsung menginstruksikan OPD terkait untuk menangani. DPKP Kota Kediri melakukan rehabilitasi RTLH dan Dinas Sosial memberikan pendampingan untuk keluarga Bu Sumirah. Kini rumah yang terletak di Kelurahan Bandar Kidul tersebut, terlihat bersih dan layak huni.

Baca Juga: Bupati Kediri Beri Trauma Healing Kepada Korban Kebakaran Pasar Gringging

Usai melihat rumah tersebut, wali kota tidak menyangka rumah Bu Sumirah yang dulu kumuh sekarang sudah jauh lebih baik.

“Jadi ini rumah yang dulu kita singgahi. Rumah ini dulu tidak layak, lalu di sini juga ada Bu Sumirah, Mas Sugeng, dan Mbak Sri. Rumah ini sudah direhab dan sudah lebih bersih,” ujar wali kota.

Menurut Wali Kota Kediri, rumah yang bersih akan berpengaruh terhadap psikologi pemiliknya. Dengan rumah yang jauh lebih baik dan bersih, tentu penghuni rumahnya akan jauh lebih sehat.

Baca Juga: Polsek Jogorogo bersama Forkopimcam Bedah Rumah Warga Ngawi

“Ada beberapa barang yang masih nyumpel, ya nanti mudah-mudahan bisa bersih lagi. Tentu ini sangat membantu bagi Bu Sumirah, Mas Sugeng, dan Mbak Sri. Saya titipkan semua pada warga untuk saling mengingatkan terus hidup bersih dan hidup sehat. Rumah ini harus tetap dijaga. Rumah ini merupakan salah satu dari program Kota Kediri dan bagus sekali ini tempatnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut Purwanto mengatakan, keluarga Bu Sumirah sudah mendapat bantuan PKH dan sembako. Untuk bantuan lainnya, dinsos memberikan pendampingan kepada putri Bu Sumirah, yakni Sri Wilujeng. Untuk pendampingan kepada Sri Wilujeng, ke depan akan dibantu oleh psikolog.

“Kita akan berikan pendampingan untuk daya pikir dan daya ingatnya. Kita akan sambungkan dengan psikolog agar lebih baik lagi secara psikis. Meskipun saat ini Sri Wilujeng sudah lebih baik dari bulan Oktober lalu saat dikunjungi Pak Wali. Sekarang diajak bicara sudah lumayan bisa,” ujarnya.

Baca Juga: ​Tak Penuhi Syarat, Puluhan Penerima Bantuan RTLH di Kabupaten Pasuruan Mundur

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pemukiman DPKP Syaifudin menjelaskan, perbaikan rumah Bu Sumirah ini masuk di dalam program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni. Proses perbaikan dimulai sekitar tanggal 15 Desember 2020 dan selesai pada tanggal 6 Januari 2021.

“Ya karena ini rumah tidak layak huni, jadi kita upayakan sehingga layak huni. Paling terpenting adalah aladin, yakni atap, alas dan dinding. Alhamdulillah dalam proses pembangunan ini tidak ada masalah. Walaupun di satu sisi harus semi hati-hati dengan Mas Sugeng dan keluarganya. Namun dengan sinergi dari semua stakeholder dan sesuai dengan petunjuk Pak Wali semua bisa terselesaikan,” jelasnya.

Syaifudin menambahkan program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni dari DPKP telah diinfokan ke setiap kelurahan. Agar mengusulkan rumah-rumah yang mungkin tidak layak huni.

Baca Juga: Dana Minim, Warga Bulusari Pasuruan Gotong Royong Wujudkan Rehab Rumah Gakin

“Untuk tahun 2018 per rumah mendapat 17,5 juta rupiah. Alhamdulillah berkat kepedulian Pak Wali kepada masyarakat kemudian ditingkatkan menjadi 20 juta rupiah pada tahun 2019. Teknis pemberiannya langsung ditransfer kepada rekening penerima. Nanti dalam teknis proses pembangunannya di lapangan akan dibantu oleh pendamping yang ada di setiap kelurahan. Nanti akan terus mendampingi mereka dalam setiap proses pembangunan,” pungkas Syaifudin. (uji/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO