Dijelaskan KH. Maskhun, teknik doktrinasi gerakan radikalisme dan terorisme juga bisa menjadi bermanfaat untuk dipelajari karena saat ini NU juga tengah melaksanakan kaderisasi. "Dan ini penting untuk kita adopsi dari sisi strategi dan doktrinasi mereka. Itu yang kita dapatkan dari seminar ini," ungkap KH. Maskhun.
Dan yang tidak kalah pentingnya, kata KH. Maskhun, pelajaran soal sumber dana yang dilakukan kelompok gerakan tersebut, yang ternyata ada di sekitar masyarakat, yakni berupa kaleng-kaleng sumbangan. Sehingga pihaknya berharap pemerintah juga mewaspadai penggalangan dana yang berpotensi untuk membiayai gerakan intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Selain Nasir Abbas, narasumber dalam seminar ini yakni Rektor UIN Sunan Ampel Prof. H. Masdar Hilmy dan Sekretaris Jenderal PBNU Dr. H. Helmy Faishal Zaini.
Kedua narasumber ini tidak hadir di lokasi, namun memberikan materi secara daring melalui aplikasi Zoom. Seminar ini juga bisa diikuti melalui aplikasi Zoom.
(LAUNCHING: Dr. Fatkul Anam, M.Si. (kanan) selaku salah satu penulis, menyerahkan sembilan buku karya kader NU kepada Ketua PCNU Sidoarjo, KH Maskhun, Minggu, 31 Januari 2021)
Di seminar ini, PCNU Sidoarjo juga meluncurkan sembilan buku karya kader NU Sidoarjo. Peluncuran buku dilakukan dengan penyerahan buku oleh salah satu penulis buku, yakni Dr. Fatkul Anam, M.Si. yang sehari-hari menjabat Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), kepada Ketua PCNU Sidoarjo, KH Maskhun.
Selanjutnya paket berisi sembilan buku itu diberikan kepada sejumlah pihak yang hadir di seminar tersebut, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Asrofi, Kepala Bakesbangpol Sidoarjo Mulyawan, dan Ketua DPRD Sidoarjo Usman. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News