![Menyongsong Satu Abad NU, Momentum PKB Bergerak Cepat Berkhidmat untuk Kemaslahatan Umat Menyongsong Satu Abad NU, Momentum PKB Bergerak Cepat Berkhidmat untuk Kemaslahatan Umat](/images/uploads/berita/700/d818dbf0450890f31b0cd80a1fa41d86.jpg)
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - DPC PKB Bangkalan mengikuti istighotsah bersama DPW PKB Jawa Timur menyongsong satu abad berdirinya NU, Sabtu (20/2/2020) malam. Istighotsah yang digelar secara fisik dan virtual ini diikuti DPC PKB se-Jawa Timur, dengan 2.000 lebih jemaah.
KH. Mondir Rofii, Ketua DPC PKB Bangkalan, mengatakan istighasah ini dalam rangka memperingati Harlah NU ke-98. Menjelang usianya yang ke-100 tahun, kata Ra Mondir -sapaannya- harlah kali ini harus menjadi momentum PKB untuk lebih semangat berkhidmat melalui NU untuk kemaslahatan umat.
BACA JUGA:
- Susul PKB, PSI Beri Rekom Abdul Ghofur Maju Jadi Bacabup Lamongan
- Dapat Rekom dari PKB, Gus Haris dan Ra Fahmi Maju Pilkada 2024 di Kabupaten Probolinggo
- Bakal Calon Bupati Sampang Diundang DPP PKB Ikuti Fit and Proper Test, Noer Tjahja: Alhamdulillah
- DPP PKB Rekom Abdul Ghofur Maju di Pilkada Lamongan 2024
"Menyonsong satu abad NU adalah momentum bagi Partai Kebangkitan Bangsa melakukan hal-hal mempercepat kebesaran Nahdhatul Ulama," tuturnya
"PKB terus berjuang, memperkokoh, dan memperkuat dengan segala upaya serta mempererat dan meneladani muassis, sesuai dengan tema NU 'Menyongsong Satu Abad, Meneladani Muassis, Menuju Kemandirian NU'," ujar Ra Mondir saat ditemui usai istighotsah.
Menurut Mondir, selama ini PKB terus berkomitmen membantu masyarakat, khususnya jama'ah Nahdhatul Ulama.
Sementara menyikapi Pemilu 2024, Mondir mengatakan PKB akan menggunakan cara baru untuk meraup suara. "Sesuai arahan yang disampaikan Ketua Umum KH. Muhaimin Iskandar, PKB akan melakukan perubahan menuju tahun 2024, dengan cara baru dan pola baru agar dapat meraih suara yang lebih besar, sehingga dapat berbuat banyak berkhidmat di masyarakat, meningkatkan kontribusi di tengah umat, khususnya di kaum nahdliyin," ungkapnya.
"Agar dapat menentukan arah kebijakan pemerintahan, sehingga penting dapat menguasai dewan agar kita dapat mendikte, jangan sampai didikte, sesuai apa yang disampaikan Gus AMI," pungkasnya. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News