“Untuk itu kami semua menolak hasil keputusan DPP PKB tentang persetujuan penetapan pimpinan DPC PKB Sragen, Jawa Tengah masa bakti 2021-2026,” ujarnya.
Muscab PKB Solo juga bergolak. Kisruh itu bermula dari pergantian Ketua PKB Solo dari Muhamad Rofik yang secara mengejutkan digantikan Muhammad Birawan. Keputusan tersebut membuat belasan pengurus anak cabang memilih walk-out dari ruangan Muscab.
"Jangan ada intervensi dari DPP. Untuk itu, kami menolak SK DPP PKB tentang Keputusan DPC PKB Solo Masa Bakti 2021-2026," kata Ketua Dewan Syuro PKB Pasar Kliwon, Muhammad Iskandar.
"Mereka seharusnya mendengar dan melihat apa yang terjadi di bawah. Namun DPP PKB tidak ada komunikasi tahu-tahu turun paket seperti itu," tambahnya.
Ancaman tegas pun dikeluarkan. Menurut dia, jika keputusan pergantian Ketua DPC PKB Solo tak dibatalkan, para Pimpinan Anak Cabang (PAC) Solo akan mengambil sikap berhenti total atau maukuf dari kepengurusan PKB.
Aksi maukuf tersebut juga termasuk kegiatan Pilkada Jawa Tengah (Jateng) maupun Pileg dan Pilpres mendatang. Sikap tersebut tidak hanya akan dilakukan jajaran pengurus PAC PKB Solo, tapi jajaran ranting di bawahnya. "Istilahnya tidak jadi pengurus, tidak ikut kegiatan politik di PKB," tegasnya.
Di Banyumas Jawa Tengah Muscab PKB juga kisruh. Sebuah video beredar viral di media sosial memperlihatkan kondisi Muscab PKB Banyumas. Sejumlah anggota Muscab PKB Banyumas marah dan tidak setuju, bahkan ada yang menggebrak meja. Tak hanya gebrak meja, beberapa peserta mencopot seragam dan minggat dari lokasi sidang.
Penyebabnya, para peserta Muscab PKB Banyumas tidak mencapai musyawarah mufakat sehingga menyatakan protes. Hal ini dipicu oleh selisih jumlah suara calon ketua DPC yang terlihat sangat jauh antara Danan Setianto dan Agus Santosa.
Dalam rekaman video yang beredar, Abdul Wahib meminta peserta sidang untuk tenang dan sidang diskor 10 menit untuk berembug dengan DPP. Tetapi para peserta sidang yang berasal dari PAC di berbagai wilayah Banyumas tetap mengecam.
Bagaimana tanggapan DPP PKB? Ketua DPP PKB Faisol Rizal memaklumi kekecewaan itu. Ia marespons kekecewaan pengurus DPC dan PAC PKB Kota Solo.
"Ini dinamika dalam politik dan ada peraturan partai yang berubah. Makanya kita sosialisasikan keputusan dari DPP. Sudah final Muhammad Birawan (Ketua DPC PKB Solo)," kata Faisol dikutip RM.id Rakyat Merdeka.
Dia menegaskan keputusan DPP PKB terkait pengisi posisi Ketua DPC PKB Solo sudah final. Ditanya wartawan alasan pergantian Ketua DPC PKB Solo apa didasari kekecewaan DPP PKB, Faisol menyatakan tidak. Justru menurut dia DPP PKB mengapresiasi kontribusi dan kinerja Ketua DPC PKB Solo sebelumnya.
Faisol justru menekankan pentingnya kesiapan DPC PKB Solo untuk menghadapi agenda Pemilu 2024. Penyiapan calon anggota legislatif (caleg) PKB Solo harus mulai dilakukan dan dimatangkan, termasuk perangkat pemenangan pemilu mendatang. Sebab DPP PKB memasang target tinggi untuk Pemilu Legislatif 2024 di Solo.
"Kami targetkan lima kursi DPRD Solo. Jadi yang paling penting DPC Solo siap untuk Pemilu 2024. Melakukan pencalegan dini dan mempersiapkan semua perangkatnya," ungkapnya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News