KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Blitar Santoso dituntut untuk meminta maaf dan memberi klarifikasi secara terbuka kepada warga Kota Blitar. Tuntutan tersebut disampaikan mahasiswa pro keadilan (MPK) saat menggelar aksi demo di depan Kantor DPRD Kota Blitar, Jumat (12/3/2021).
Aksi demo tersebut merupakan buntut dari video viral Santoso dangdutan bersama biduan dan sejumlah relawan pemenangan tanpa protokol kesehatan.
BACA JUGA:
- Pesan Wali Kota Blitar Jelang Laga Perdana Arema FC di Stadion Soepriadi
- Ini Ajakan Pj Gubernur Jatim di Puncak Peringatan BBGRM XXI dan HKG-PKK ke-52
- Masa Transisi Menuju Endemi, Gubernur Khofifah: Masyarakat Boleh Tak Kenakan Masker Asal Sehat
- PPP Kota Blitar Usung Mantan Istri Samanhudi Anwar Jadi Bacaleg
M. Nur Robit, koordinator aksi mengatakan, video viral itu membuat resah warga Kota Blitar. Pasalnya video yang viral itu bertolak belakang dengan yang terjadi saat ini. Di mana masyarakat diminta untuk menerapkan protokol kesehatan, dengan diberlakukannya operasi yustisi. Bahkan dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masyarakat dilarang untuk menggelar kegiatan yang sifatnya mengumpulkan masa. Baik itu kegiatan sosial maupun hajatan.
"Namun ternyata di balik semua itu, wali kotanya sendiri yang tak lain adalah Ketua Satgas Covid-19 Kota Blitar justru mempertontonkan video yang tidak mengindahkan protokol kesehatan," ujar Robit.
Selain itu, mereka juga meminta agar Polres Blitar Kota mengusut kasus ini hingga tuntas. Pihaknya mendukung semua upaya penegak hukum dalam menangani kasus terkait kegiatan yang melanggar protokol kesehatan tersebut.
"Kami minta kepolisian untuk mengusut kasus ini sampai tuntas. Kami juga mendukung segala upaya penegak hukum terkait kasus ini," tegasnya.
Klik Berita Selanjutnya