Sebelum ambrol, lanjut Ma'arif, mobil atau kendaraan R4 sudah tidak diperbolehkan melintasi jembatan yang dibangun pada tahun 1996 silam itu, "Jembatan hanya diperbolehkan untuk pengguna jalan R2 atau sepeda motor," katanya.
Sementara akibat ambrolnya jembatan tersebut, warga harus memutar sekitar 5 km. Ma'arif berharap pemkab segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan tersebut. Karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses utama penunjang ekonomi warga di dua kecamatan sekitar.
"Harapan segera ada tindakan perbaikan, agar mobilitas warga bisa kembali secara normal dan ekonomi membaik pulih," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris membenarkan bahwasanya jembatan tersebut kondisinya sudah rusak parah saat banjir bandang yang lalu. Ia menungkapkan, jembatan tersebut memang sudah masuk dalam tahap asesmen untuk diperbaiki.
"Kemarin saat kita tinjau langsung kondisinya sudah memang rusak, karena dampak dari diterjang banjir bandang Februari lalu. Sudah masuk tahan asesmen juga, tapi belum sepenuhnya terealisasi untuk perbaikannya. Untuk penanganan darurat masih menunggu nanti setelah kami tindaklanjuti," jelasnya. (maf/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News