Sejumlah penyidik KPK sendiri, kata Riza, sebelum meminta keterangan sejumlah pejabat dan mantan pejabat PDAM sudah mendatangi Kantor PDAM Giri Tirta Gresik di Jalan Raya Permata Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas pada Senin (29/3/2021) lalu.
Saat itu, petugas KPK minta diantarkan ke lokasi proyek milik PT Dewata Bangun Tirta (DBT) dengan sistem Build Operate Transfer (BOT) untuk membangun proyek instalasi pengolahan air di Desa Legundi, Kecamatan Driyorejo dengan investasi sebesar Rp47 miliar. Kerja sama selama 25 tahun.
Kemudian, proyek kerja sama dengan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) untuk membangun proyek Rehabilitation Operating Transfer (ROT) di Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo dengan investasi sebesar Rp86 miliar. "Saat ke lokasi proyek petugas KPK diantar Dirtek dan Humas PDAM," pungkas Riza.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik KPK memeriksa sejumlah mantan dan pejabat PDAM Giri Tirta Gresik di Kantor Kejati Jatim dan BPKP Jatim. Pemeriksaan ini terkait proyek investasi senilai Rp133 miliar di tahun 2012.
Yakni proyek kerja sama PDAM Giri Tirta Gresik dengan PT Dewata Bangun Tirta (DBT) dengan sistem Build Operate Transfer (BOT) untuk membangun proyek instalasi pengolahan air di Desa Legundi, Kecamatan Driyorejo dengan investasi sebesar Rp47 miliar. Kerja sama selama 25 tahun.
Kemudian, proyek kerja sama PDAM Giri Tirta Gresik dengan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) untuk membangun proyek Rehabilitation Operating Transfer (ROT) di Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo dengan investasi sebesar Rp86 miliar. Kerja sama selama 25 tahun. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News