Jumat Ngopi Edisi Perdana Sambang Desa, Mas Bup Dhito Terima Keluhan Soal Pupuk Langka Hingga ODGJ

Jumat Ngopi Edisi Perdana Sambang Desa, Mas Bup Dhito Terima Keluhan Soal Pupuk Langka Hingga ODGJ Bupati Kediri Hanindhito Himawan didampingi Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, saat memberi keterangan kepada wartawan, usai menggelar acara Jumat Ngopi di Balai Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Acara (Ngobrol Persoalan dan Solusi) yang biasanya digelar di Pendopo Panjalu Jayati oleh Hanindhito Himawan Pramana dan Wakil Dewi Mariya Ulfa, hari Jumat (4/6) ini, mulai digelar di desa.

Edisi Sambang Desa yang pertama ini dilaksanakan di Balai Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri.

Turut hadir dalam Sambang Desa kali ini, Sekda Kabupaten Kediri Dede Sujana, beberapa kepala dinas, Camat Kayen Kidul, dan kepala desa se-Kecamatan Kayen Kidul.

Masyarakat Kabupaten Kediri yang ingin menyampaikan keluhan dan harapan hadir di acara , meski terbatas karena pandemi. Ada perwakilan dari Paguyuban Penghayatan Kepercayaan di Kabupaten Kediri yang mengeluh belum punya sekretariat dan kolom di KTP yang belum mencantumkan Penghayatan Kepercayaan.

Selain itu, ada keluhan masalah UMKM, bantuan sembako, jalan dan jembatan rusak, masalah kelangkaan pupuk, masalah ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) sampai masalah pungutan parkir di Rumah Sakit Kabupaten Kediri di Pare, ditanyakan langsung ke Mas Bup Dhito, sapaan itu.

Mas Bup pun selalu memerhatikan dan mencatat setiap pertanyaan yang disampaikan oleh rakyatnya itu. Bila pernyataan itu bisa dijawab saat itu juga, maka akan diberikan jawaban dan solusi. Tapi bila pernyataan itu perlu kajian lebih lanjut, maka ia akan mencatat dan akan memanggil dinas terkait untuk bersama-sama mencari solusi.

Seperti yang disampaikan oleh Sunardi (56) warga Dusun Tangkilan, Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul. Ia mengeluhkan kelangkaan pupuk yang saat ini terjadi. Masalah kelangkaan pupuk ini juga disampaikan oleh petani dari Desa Sukoharjo, Kecamatan Kayen Kidul.

Menanggapi masalah ini, Mas Bup Dhito mengakui bahwa di Kabupaten Kediri memang terjadi kelangkaan pupuk. Menurutnya, kelangkaan pupuk terjadi karena kesalahan input pada saat RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok) manual ke e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok).

"Ini yang sebenarnya kemarin saya minta ke Pak Anang selaku Dinas Pertabun (Anang Widodo, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri) untuk me-mapping di daerah mana saja yang terjadi kelangkaan pupuk itu," kata Mas Bup Dhito kepada wartawan usai acara , Jumat (4/6).

Menurutnya, kalau dulu pada saat 1 tahun awal, kelangkaan pupuk terjadi hampir di seluruh Kabupaten Kediri. Sekarang sudah ada beberapa daerah yang sudah mulai terurai seperti di daerah Mojo dan Semen. Di dua kecamatan ini sudah tidak sesulit seperti dulu.

"Masalah ini akan menjadi perhatian Pemkab Kediri dan secepatnya akan dicarikan solusi," tegasnya.

Sebelumnya, Hanindito Himawan Pramana, Jumat (4/6) pagi, telah mengunjungi Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare. Satu jam lebih ia berada di Balai Desa Tulungrejo, Pare untuk melihat langsung pelayanan perangkat desa kepada masyarakat Desa Tulungrejo.

Upaya berkantor di balai desa sebagai bentuk pendekatan kepada perangkat desa dengan pimpinan daerah. Di sisi lain, langkah ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada di desa secara langsung. (uji/ian)

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO