Menanggapi masalah ini, Mas Bup Dhito mengakui bahwa di Kabupaten Kediri memang terjadi kelangkaan pupuk. Menurutnya, kelangkaan pupuk terjadi karena kesalahan input pada saat RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok) manual ke e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok).
"Ini yang sebenarnya kemarin saya minta ke Pak Anang selaku Dinas Pertabun (Anang Widodo, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri) untuk me-mapping di daerah mana saja yang terjadi kelangkaan pupuk itu," kata Mas Bup Dhito kepada wartawan usai acara Jumat Ngopi, Jumat (4/6).
Menurutnya, kalau dulu pada saat 1 tahun awal, kelangkaan pupuk terjadi hampir di seluruh Kabupaten Kediri. Sekarang sudah ada beberapa daerah yang sudah mulai terurai seperti di daerah Mojo dan Semen. Di dua kecamatan ini sudah tidak sesulit seperti dulu.
"Masalah ini akan menjadi perhatian Pemkab Kediri dan secepatnya akan dicarikan solusi," tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana, Jumat (4/6) pagi, telah mengunjungi Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare. Satu jam lebih ia berada di Balai Desa Tulungrejo, Pare untuk melihat langsung pelayanan perangkat desa kepada masyarakat Desa Tulungrejo.
Upaya berkantor di balai desa sebagai bentuk pendekatan kepada perangkat desa dengan pimpinan daerah. Di sisi lain, langkah ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada di desa secara langsung. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News