Jika Kiai As’ad Ali Ketum PBNU, Stop Minta Sumbangan Rendahkan NU, Kiai Asep Siap Biayai NU

Jika Kiai As’ad Ali Ketum PBNU, Stop Minta Sumbangan Rendahkan NU, Kiai Asep Siap Biayai NU Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com

Karena itu Kiai Asep secara tegas siap membiayai NU. “Kalau misalnya para kiai, pengurus PBNU mau ke daerah, atau mau ke mana saja, saya yang nanggung semua tiket dan uang sakunya,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com. “Begitu juga kalau mau menggelar acara seperti rapat dan sebagainya, saya yang akan membiayai,” kata Kiai Asep penuh semangat.

Menurut Kiai Asep, performance NU selama ini kehilangan wibawa dan muru’ah karena banyak elit PBNU yang suka minta sumbangan. Karena itu, jika Kiai As’ad Ali terpilih kebiasaan tak terpuji itu harus distop.

“Sudahlah, sudah bukan zamannya lagi NU meminta-minta, mengajukan proposal, minta sumbangan seperti selama ini yang banyak merendahkan NU. Sampai PBNU dibully sebagai markas proposal. Itu sangat merendahkan organisasi yang didirikan para ulama besar, Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy’ari, Mbah Wahab, dan kiai-kiai lain yang semuanya terkenal sangat ikhlas dan selalu berkorban. Apalagi di antara para pendiri NU juga ada abah saya sendiri, Kiai Abdul Chalim,” kata Kiai Asep yang kini gencar memberikan beasiswa kepada kader NU seluruh kabupaten di Indonesia. 

Kiai Asep optimistis kebiasaan buruk menjajakan proposal dan minta sumbangan itu bisa distop jika Kiai As’ad Said Ali terpilih sebagai ketua umum PBNU. Sebab, Kiai As’ad Ali sendiri sudah selesai urusan dunia. Bahkan sebaliknya, Kiai As’ad Ali banyak membiayai Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU).

Hingga berita ini ditulis, kesediaan Kiai As’ad jadi calon ketua umum PBNU terus menjadi perbincangan para kiai. Rata-rata para kiai itu menyambut hangat. Mereka merasa plong.

“Pilihan ini adalah alternatif dari dua calon atau pihak yang sudah deklarasi. Insyaallah Kiai As’ad bisa mengembalikan NU ke khitahnya,” tulis Prof Dr KH Endang Turmudzi, Sekjen PBNU periode 2004-2009, dalam grup WhatsApp para kiai, tokoh dan akademisi NU bertajuk Menjaga Marwah NU.

(Prof Dr KH Endang Turmudzi. Foto: ist)

BANGSAONLINE.com minta izin untuk mengutip tulisan tersebut. Kiai Endang Turmudzi yang dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Riset Sosiologi mempersilakan.

Menurut Kiai Endang Turmudzi, Kiai As’ad Ali visioner. “Pandangannya sesuai dengan koridor yang dicanangkan para muassis NU,” kata Kiai Endang Turmudzi.

Karena itu, Kiai Endang Turmudzi memohon kepada para kiai agar segera menyosilisasikan Kiai As’ad Ali. “PCNU dan PWNU harus tahu tentang mereka berdua itu,” kata Kiai Endang Turmudzi.

Dr Saeful Bahar, intelektual muda NU, juga sependapat. “Beliau (Kiai As’ad Ali) selalu mengorbankan diri menjadi faktor utama agar tak terjadi perpecahan..., tapi ide dan pengabdiannya telah menjadi toriqoh yang tak bisa dibendung di NU, Kak,” kata dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu kepada BANGSAONLINE.com.

Menurut dia, PKPNU adalah karya Kiai As’ad Ali. “Sudah berapa puluh atau ratusan ribu kader militan yang lahir dari PKPNU. Tak bisa dibendung. PB (NU) buat madrasah kader untuk menandingi , tetap tak bisa mengalahkan gelombang PKPNU..ha..ha...ha. Karena orang ikhlas seperti Kiai As’ad da kadernya, Kiai Mun’im DZ, Mas Dawar Adnan, Mas Enceng dan lain-lain, benar-benar berjuang, bukan mencari hidup di NU,” tegas Saeful Bahar yang kini pengurus PCNU Bondowoso. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO