Program DFAT bekerja sama dengan pemerintah, bank global (World Bank), serta Australia atau USAID, berupa pembangunan kelurahan inklusi yang ramah disabilitas, namun tidak lupa esensi penyelesaian air higienis serta sanitasi sebagai indikator primer penyelesaian program ini.
“DFAT ini diharapkan ke depan, Bapak dan Ibu sekalian dapat menjaga seluruh amanah dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Program DFAT ini hanya ada di Kota Pasuruan sejumlah 3 kelurahan (Gadingrejo, Kebonsari, dan Tambaan). Nominalnya adalah Rp 2 miliar di masing-masing kelurahan,” jelas Adi.
“Saya ucapkan banyak terima kasih atas kiprah relawan khususnya Bapak/Ibu BKM, Kepala Lurah, serta Bapak/Ibu sekalian yang ikut serta dan pada program ini pada masyarakat. Terakhir, semoga menggunakan penandatanganan SPK ini kita bisa memulai kerja-kerja," sambungnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan Kotaku Kota Pasuruan 2021 itu ditandai dengan penandatanganan SPK (Surat Perjanjian Kerja), yang diwakili oleh tiga kelurahan yakni Kebonsari, Gadingrejo, serta Kelurahan Tambaan. (par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News