Pilkada Gresik 2024, Masyarakat Gelar Deklarasi Menangkan Kotak Kosong di Bandar Grissee

Pilkada Gresik 2024, Masyarakat Gelar Deklarasi Menangkan Kotak Kosong di Bandar Grissee Deklarasi memenangkan kotak kosong di Bandar Grissee, Gresik. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dukungan untuk menangkan kotak kosong atau bumbung kosong pada pesta demokrasi November mendatang di Kota Pudak terus digaungkan. Masyarakat menggelar deklarasi untuk memenangkan kotak kosong di  pada Minggu (22/9/2024).

Dengan memakai kaos bergambar kotak yang dimasuki kertas suara, masyarakat juga membawa sejumlah spanduk yang mana di antaranya bertuliskan, "bumbung kosong bukan omong kosong, niat pilih kotak kosong dan lainnya."

Mereka juga menyerukan ajakan kepada masyarakat untuk menangkan kotak kosong pada Pilkada Gresik 2024. Salah satu peserta deklarasi pun meminta agar masyarakat tidak diam jika ingin menegakkan demokrasi di Gresik.

"Sudah berjalan 3,5 tahun pemerintahan Gresik apa yang didapatkan dan bisa dinikmati oleh masyarakat, dan hari ini (), mencalonkan lagi, untuk itu sebagai masyarakat yang sadar akan nasib masyarakat hari ini sudah ditinggal partai politik yang mencalonkan calon tunggal," katanya.

"Untuk itu, hanya ada satu pilihan yang bisa dititipkan kepada kotak kosong agar demokrasi bisa diulang tahun depan. Kami mengajak masyarakat Gresik lain yang berharap Gresik kedepan ada perubahan bersatu untuk menangkan kotak kosong," imbuhnya.

Sementara itu, Choirul Anam selaku salah satu peserta lainnya menyampaikan, gerakan untuk memilih kotak kosong pada akan terus diserukan kepada seluruh masyarakat di Gresik. 

Hal tersebut sebagai upaya bahu membahu untuk menangkan kotak kosong pada pelaksanaan pesta demokrasi. Ia pun mengajak masyarakat Gresik agar cerdas dalam menentukan pilihan.

"Ayo kita selamatkan kabupaten Gresik dari ancaman para pelacur-pelacur politik. Dengan tidak menjadi golongan putih (golput), tapi datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan coblos kotak kosong," ajaknya.

Cak Anam, begitu panggilan akrabnya menyatakan, prinsip ketatanegaraan yang mengatur pembagian kekuasaan, dan keseimbangan antara lembaga negara tidak berjalan sebagaimana mestinya di Kota Pudak. Ia menyoroti indikasi terjadinya persekongkolan antara eksekutif dan legislatif untuk memperdayai rakyat yang kian menjadi-jadi.

"Sejak Gresik dipimpin oleh bupati yang sekarang ini, dan juga sebagai calon tunggal, anggaran Pemkab Gresik (APBD) mengalami defisit (berkurang) cukup besar," ungkapnya.

Cak Anam juga mengatakan, gelontoran anggaran untuk pembiayaan Pilkada Gresik 2024 untuk KPU dan Bawaslu tembus di angka Rp84 miliar. Menurut dia, anggaran untuk pesta demokrasi tahun ini tak seberapa jika dibandingkan dengan potensi kerugian negara ratusan miliar yang diduga dikorupsi oleh para oknum pejabat.

"Peluang korupsi dan penyalahgunaan kewenangan 'abuse of power' sangat terbuka, baik itu di eksekutif maupun di legislatif. Mereka bersekutu jadi satu gerbong. Untuk itu masyarakat harus menghentikan, dan lawan," paparnya. (hud/mar)

Lihat juga video 'Pasangan Edi Hadiyanto Daftar Bacakada Situbondo ke PPP':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO