BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami penurunan pada tahun lalu. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus DBD di Kabupaten Blitar pada 2021 turun hampir 50 persen.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Menular Dinkes Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi. Ia menuturkan bahwa tercatat ada sebanyak 105 kasus DBD pada 2021, dan pada 2020 lalu ada 199 kasus DBD. Dari ratusan kasus DBD, tercatat satu kematian.
BACA JUGA:
- Kebakaran di Srengat Blitar Telan Satu Korban Tewas, Diduga Akibat Korsleting
- Polres Blitar Amankan Ribuan Botol Arak Bali yang Hendak Dikirim ke Luar Jawa
- Ratusan Kelompok Tani Tembakau di Blitar Dapat Bantuan Alat Senilai Rp2 Miliar dari DBHCHT
- Ribuan Buruh di Blitar Dapat BLT dari DBHCT Rp300 Ribu per Bulan
"Kami tidak dapat memastikan penyebab turunnya kasus DBD itu," ujarnya, Jumat (7/1).
Ia menambahkan, dari total 105 kasus, usia 15-44 tahun paling mendominasi, yakni 40 persennya.
"Kemudian disusul usia 5-14 tahun sebanyak 31,42 persen, usia 1-4 tahun 16,19 persen, usia di atas 44 tahun 7,61 persen, dan sisanya bayi di bawah usia satu tahun," paparnya.
Meski kasus DBD di Kabupaten Blitar turun, kata Eko, pihaknya meminta masyarakat untuk terus waspada dan melalukan upaya pencegahan DBD, salah satunya adalah dengan memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal. Ia pun mengimbau agar para orang tua melindungi anak-anak yang memiliki risiko tinggi untuk terjangkit.
"Untuk kasus meninggal itu terjadi pada anak-anak. Jadi ada satu kasus meninggal di 2020 dan satu kasus meninggal di 2021. Untuk itu upaya pencegahan harus terus dilakukan," tuturnya. (ina/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News