GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik mengusut dugaan pungutan liar (pungli) untuk pembelian atribut pelantikan 47 kepala desa (kades) di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Gresik.
"Bukannya kita diam. Bukanya kita tak turun atas informasi dugaan pungli pembelian atribut pelantikan 47 kades di DPMD Gresik. Kita mengusutnya," ucap Kepala Seksi Intelijen (Pasintel) Kejari Gresik Deni Niswansyah dalam jumpa pers di Gedung Kejari Gresik, Jalan Permata, Bunder Asri, Kebomas, Rabu (19/5/2022).
BACA JUGA:
- Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
- Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
- Sidang Kasus Korupsi Hibah UMKM Gresik: Jaksa Tuntut Farda 1,5 Tahun dan Ryan 1 Tahun Penjara
- Karnaval 4 Dusun di Desa Kandangan Gresik Geliatkan Ekonomi UMKM
Ia lantas membeberkan awal pihaknya turun melakukan pengumpulan bahan data dan keterangan (puldata) untuk pengsusutan dugaan pungli tersebut.
"Jadi, awal persoalan itu kami bukan terima.dari adanya pengaduan masyarakat. Tapi, kami dapatkan informasi itu dari pemberitaan sejumlah media pada 12 Mei," bebernya.
Atas informasi itu, kata Deni, tim langsung turun. Namun, keterbatasan waktu kerja karena ada hari libur Sabtu, Minggu dan Selasa, membuat timnya belum banyak mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.
"Jadi, kalau ada suara kerja kejaksaan lambat usut dugaan pungli penarikan atribut kades, bukan kami lambat. Kami langsung turun. Kami bergerak untuk tindak lanjuti. Bukan kami tak bergerak," tegasnya.
"Data-datanya tim kami saat mencari dan mengumpulkan data, ada semua. Kami sudah bergerak kurang dari 5 hari setelah kasus itu mencuat," imbuhnya.
Ditegaskan dia, kegiatan pulbaket yang dilakukan tim intel baru berjalan tiga hari, yakni mulai Jumat (13/5/2022), Selasa (17/5/2022) dan Rabu (18/5/2022).
"Saya katakan lagi, janganlah kami dibilang terlambat dalam bereaksi, karena baru Kamis (12/5/2022) lalu kami menemukan bukti petunjuk, dan besoknya kami langsung bentuk tim," ungkapnya.
Saat ini, masih kata Deni, tim intel terus bergerak mengumpulkan data. Setelah semua data yang dikumpulkan terkumpul dan dianggap cukup, selanjutnya akan memanggil para saksi.
Namun, Deni masih belun mau membeberkan siapa saksi yang akan dipanggil terkait dugaan pungli penarikan atribut pelantikan kades tersebut.
Klik Berita Selanjutnya