Berkontribusi bagi UMKM, Petrokimia Gresik Raih Award 2022 dari ICSB Indonesia, Masuk 17 Besar

Berkontribusi bagi UMKM, Petrokimia Gresik Raih Award 2022 dari ICSB Indonesia, Masuk 17 Besar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (kiri) bersama dengan Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MarkPlus Inc, usai menerima penghargaan Presidential Award 2022 dari ICSB Indonesia. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia kembali menorehkan prestasi. Kali ini, meraih "Presidential Award 2022" dari International Council for Small Business (ICSB) Indonesia.

Atau lembaga non-profit yang aktif melakukan pemberdayaan UMKM di bawah inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM bersama Chairman MarkPlus, Inc., Hermawan Kartajaya.

Baca Juga: Otak Perampokan Disertai Pembunuhan Agen BRILink di Gresik Belum Tertangkap

Penghargaan tersebut lantaran dukungan Petrokimia terhadap kemajuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia itu masuk ke dalam daftar 17 perusahaan paling berkontribusi bagi UMKM di Indonesia versi ICSB Indonesia.

Direktur Utama Petrokimia , Dwi Satriyo Annurogo menyatakan bahwa perusahaan menyadari, UMKM adalah pilar ekonomi di Indonesia.

Baca Juga: Kajari Gresik Sebut Sisa Anggaran CSR dari Perusahaan di Desa Roomo Tembus Rp11 Miliar

Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, jumlah sektor bisnis UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp8,6 triliun.

“Untuk itu, Petrokimia melalui program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Mangga atau Mitra Kebanggaan berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi yang perlahan bangkit akibat pandemi Covid-19 melalui dukungan terhadap pelaku UMKM," ujar Dwi Satriyo, Rabu (25/5/2022).

Adapun sasaran program Mangga adalah pelaku usaha yang tidak memiliki akses pendanaan terhadap perbankan di sektor perdagangan, pupuk dan non-pupuk, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industri, dan jasa.

Baca Juga: Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko

Sepanjang tahun 2021, Petrokimia telah mendukung 326 pelaku UMKM yang menjadi Mangga Petrokimia . Dukungan diberikan dalam bentuk bantuan modal, pembinaan, dan pendampingan.

“Perusahaan mendorong ratusan mitra tersebut untuk berhasil memetik kesuksesan dengan penuh kenikmatan selayaknya buah mangga yang sudah matang dan terasa manis," terangnya.

Menurutnya, total nilai penyaluran program Mangga 2021 mencapai Rp42,17 miliar. Nilai ini lebih tinggi 11,5 persen jika dibandingkan dengan penyaluran tahun 2020 yang mencapai Rp37,82 miliar.

Baca Juga: Menperin RI Apresiasi 2 Rintek Petrokimia Gresik

Begitu juga dengan mitra binaan yang menerima manfaat, tahun 2021 lebih banyak 9 persen. Tahun sebelumnya hanya ada 299 mitra binaan yang aktif dalam program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) perusahaan.

"Secara kuantitas, selama tahun 2021, penyaluran PUMK lebih banyak disalurkan kepada Mangga di sektor perdagangan. Total ada 106 Mangga di sektor perdagangan baik perdagangan pupuk maupun non-pupuk mendapatkan PUMK dengan total nilai mencapai Rp 10,61 miliar," bebernya.

Sementara berdasarkan nilai penyaluran, sektor peternakan masih mendominasi penyaluran PUMK di tahun 2021 dengan nilai sebesar Rp 18,6 miliar atau 44 persen dari total PUMK yang disalurkan.

Baca Juga: Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng

"Program Mangga terbukti efektif karena dapat memberikan Creating Shared Value (CSV) atau menciptakan nilai tambah yang cukup tinggi juga bagi perusahaan," katanya.

Beberapa contoh Mangga Petrokimia di antaranya adalah Lele Lestari Terbang (Terintegrasi dan Berkembang) di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Sidoarjo.

Setelah mendapatkan pendampingan Petrokimia , Mangga mampu meningkatkan penjualan hingga 40 ton/panen, sedangkan sebelumnya hanya 18 ton dalam sekali panen.

Baca Juga: Di AIGIS 2024, Petrokimia Gresik Raih Apresiasi Industri Hijau dari Menperin

Kemudian, ada Intersani Rojokoyo yang merupakan Integrasi Ternak Sapi Koloni di Desa/Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora. Setelah ada pendampingan, penjualan sapi meningkat rata-rata sebesar 140 persen dalam kurun waktu 5 bulan atau sekali panen.

Peningkatan bobot sapi dalam kurun waktu 5 bulan atau sekali panen juga meningkat rata-rata sebesar 13 persen. Begitu juga dengan Mangga Batik Bangsawan Lestari di . Setelah ada pendampingan dari Petrokimia , produktivitas mampu meningkat 10 persen dibandingkan sebelum Covid-19.

Ditambahkan Dwi Satriyo, Petrokimia sendiri telah berkontribusi dalam memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi sosial masyarakat, dan lingkungan sekitarnya melalui program PUMK sejak tahun 1984. Dimana sejak tahun 2021 program tersebut diberi nama Mangga.

Baca Juga: Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian

"Seperti yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam beberapa kesempatan, bahwa program TJSL perusahaan BUMN harus difokuskan pada tiga sektor yakni pendidikan, UMKM, dan lingkungan hidup. Untuk itu, pemberdayaan masyarakat melalui program UMKM Mangga ini juga menjadi fokus program TJSL Petrokimia untuk pembangunan yang berkelanjutan," pungkasnya. (hud/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO