"Saya mendirikan padepokan ada izin prakteknya, dan dari perizinan tidak ada yang nyuruh untuk menutup. Jadi kalau saya ditutup tidak ada dasarnya. Kalau saya terbukti melakukan kesalahan saya tutup, kalau tidak saya suruh tutup, ya bagaimana," kata Gus Samsudin usai menggelar mediasi.
Sementara Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto mengatakan, aksi yang dilakukan ratusan warga di Padepokan Gus Samsudin merupakan buntut dari kasus yang terjadi saat padepokan Gus Samsudin didatangi YouTuber Pesulap Merah Rabu 20 Juli lalu.
Kejadian itu kemudian memanas hingga menimbulkan polemik di media sosial. "Kami memastikan bersikap netral, tidak ada pembelaan untuk Gus Samsudin. Semua langkah dilakukan sesuai prosedur," kata Bhagas.
Dalam mediasi itu, kesepakatan dengan Gus Samsudin bahwa penutupan padepokan hanya bersifat sementara hingga semua permasalahan yang saat ini terus memanas selesai.
Bhagas meminta pihak padepokan melakukan musyawarah dengan warga, Pesulap Merah, dan semua pihak terkait untuk mencari jalan keluar atas permasalahan ini.
"Penutupan yang dilakukan tidak bisa dipastikan dengan jangka waktu hari, namun harus dilakukan hingga permasalahan selesai," pungkasnya.
Sebelumnya terjadi kegaduhan di depan Padepokan Gus Samsudin. Kegaduhan bermula saat YouTuber Pesulap Merah atau Marcel Radhival mendatangi Padepokan Gus Samsudin pada Rabu 20 Juli 2022.
Pesulap Merah hendak melalukan pembuktian soal kemampuan Gus Samsudin. Namun kehadirannya yang tiba-tiba ditolak pengikut Gus Samsudin menimbulkan kegaduhan di sekitar padepokan. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News