JEMBER, BANGSAONLINE.com - Turun ke bawah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendatangi Kabupaten Jember untuk berikan sejumlah bantuan kepada masyarakat guna menekan dampak inflasi dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Minggu (18/0/2022).
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa untuk melakukan pengendalian dampak inflasi dan kenaikan BBM, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim telah menyiapkan anggaran sebanyak ratusan miliar rupiah.
BACA JUGA:
- Waspadai Pinjol, Indah Kurnia Ajak Pelaku UMKM Bijak Atur Keuangan
- Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun 0,56 Persen Poin, Tertinggi se-Pulau Jawa
- Kejar Target Pelaporan Akun SIINAS, Pemkot Kediri Gelar Bimtek dan Pendampingan ke Pelaku Usaha
- Per Akhir Juni 2024, Penyerapan Belanja APBN di Tuban Capai Rp183,75 Miliar
"Pelaksanaan program pengendalian dampak inflasi dan kenaikan BBM, Pemprov Jawa Timur menyiapkan Rp257 miliar." ungkap Khofifah di sela agenda pemberian bantuan yang digelar di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jatim yang ada di Jember. Kali ini, ada sasaran bantuan yang menurutnya cukup baru, yakni bagi sopir angkot dan ojek online (ojol). Ia mengaku bahwa pihaknya terus melakukan penyisiran terhadap sasaran ini.
"Sektor yang barangkali sangat baru, kawan-kawan bisa lihat pembebasan pajak kendaraan bermotor untuk angkot dan ojol. Memang ojol sebagian besar ada di Surabaya Raya, tapi kita sedang menyisir juga di daerah-daerah, seperti kali ini kita berada di Jember." ungkapnya.
Selain itu, kehadiran Khofifah yang kali ini turun langsung melakukan penyaluran bantuan di Kabupaten Jember, juga turut memerhatikan kelompok masyarakat penyandang disabilitas (difabel). Ia menjelaskan bahwa saat ini, pihaknya memberikan asistensi terhadap penyandang disabilitas berat.
"Kemudian yang kita lakukan adalah asistensi sosial penyandang disabilitas berat. Karena disabilitas berat itu lebih dari 2 disabilitasnya. Pada dasarnya, mereka sudah mendapatkan asistensi dari Pemprov per bulannya Rp300 ribu selama ini, tapi kita menambahkan Rp600 ribu untuk dua kali proses pencairan, September dan November," terangnya.
Ia berharap dengan bantuan yang diberikan kepada penyandang disabilitas berat tersebut, dapat meringankan beban bagi pihak keluarga atau pihak yang turut merawat dan menjaga mereka selama ini. "Harapan kita, keluarga yang harus memberikan perawatan kepada penyandang disabilitas berat bisa ter-support oleh bantuan sosial ASPD (Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas) ini, harapnya.
Klik Berita Selanjutnya