PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemusnahan 11 juta batang rokok ilegal tanpa menggunakan pita cukai serta minuman beralkohol oleh Bea Cukai Madura, Selasa (15/11/2022) siang tadi, menjadi rasan-rasan awak media.
Meski berhasil mengamankan enam pelaku yang menyebabkan kerugian negara hingga miliaran rupiah, Bea Cukai Madura dinilai tidak transparan. Pasalnya, keenam tersangka yang ditangkap tersebut dinilai bukanlah aktor intelektual yang sesungguhnya.
BACA JUGA:
- Setelah 30 Jam, Terduga Pelaku Penyelundupan Rokok Ilegal di Karang Empat Sudah Kembali ke Kosnya
- Petugas Ekspedisi Benarkan Pria yang Kos di Karang Empat Surabaya Sering Kirim Rokok Ilegal
- Diduga Selundupkan Rokok Ilegal, Polisi Gerebek Rumah Kos di Karang Empat Surabaya
- Polisi Gadungan dari Pamekasan Diamankan di Sampang, Terungkap Ada Fakta Mengejutkan
Hal itu diungkapkan salah satu wartawan media online di sela jumpa pers pemusnahan jutaan rokok ilegal dan minuman beralkohol tanpa cukai.
"Kami merasa kesulitan setiap (ada kasus) peredaran rokok ilegal, tidak ada tersangkanya. Bahkan, kami sebagai wartawan jadi pertanyaan oleh masyarakat, ada apa wartawan tidak pernah memberitakan tentang tersangka pengedar rokok ilegal," tanya wartawan tersebut kepada Kepala Bea Cukai Madura, Muhammad Syahirul Alim.
Ia menuding, razia terhadap rokok ilegal yang dilakukan bea cukai selama ini tidak efektif. Sebab, hanya menyasar toko kecil dan warung saja.
"Ini tidak relevan. Justru masyarakat kecil yang menjadi korban, sedangkan para pengusaha dan pembuat rokok ilegal seakan dibiarkan," cetusnya.