“Kita akan mencari masyarakat yang belum ikut BPJS, kemudian kita beri edukasi,” kata Fauzan.
Ia mengatakan bahwa BPJS memiliki beberapa kelebihan dibanding asuransi lain, seperti: memiliki biaya iuran atau premi yang murah, tidak mempersoalkan penyakit bawaan yang biasanya dipersoalkan saat mendaftar asuransi kesehatan swasta, serta tidak memiliki plafon ataupun limit sehingga bisa memanfaatkan kelas yang dipilih pasien.
"Pada tahun 2022 Pemkot Kediri telah mengalokasikan anggaran hingga Rp37 miliar untuk pembiayaan BPJS masyarakat. Anggaran ini lebih besar dari tahun sebelumnya yakni Rp35 miliar. Pada tahun 2023 Dinas Kesehatan Kota Kediri optimis capaian UHC di Kota Kediri berhasil menembus angka 100 persen," paparnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, lanjut Fauzan, seluruh masyarakat wajib ikut BPJS meskipun sudah terdaftar di asuransi lain. Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat yang belum mendaftar BPJS agar segera mendatangi kantor BPJS guna memperoleh jaminan kesehatan paripurna.
“BPJS sifatnya gotong royong jadi kalau kita sehat iuran kita bisa dipakai yang sakit. Semoga bisa tercapai 100% seluruh penduduk Kota Kediri sudah terdaftar BPJS,” pungkasnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News