"Jalan cor satu-satunya akses menuju Dusun Gili Barat-Desa Dekatagung terputus akibat gelombang laut," ungkapnya.
Arifin juga menambahkan, banjir bandang juga mengakibatkan area persawahan di beberapa desa yang baru ditanami bibit padi rusak total.
Sementara, warga yang rumahnya terkena banjir menderita kerugian perabotan rumah tangga banyak yang rusak.
"Balai Desa Patarselamat dan Kotakusuma terendam sekitar 50 cm. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," katanya.
Sampai saat ini, ia menyebut, penyebrangan kapal rute Bawean-Gresik masih terhenti total.
Akibatnya, sampai saat ini terjadi pemadaman listrik PLN secara bergiliran karena pasokan bahan bakar terhenti.
"Tidak adanya penyeberangan kapal mengakibatkan terjadi penumpukan penumpang dari Bawean-Gresik dan sebaliknya. Ketersediaan sembako di Bawean semakin menipis," bebernya.
Atas musibah ini, kata Arifin, Forkopimcam Sangkapura, instansi terkait bersama warga memperbaiki sarana dan prasarana (sarpras) yang rusak akibat banjir bandang dan air laut pasang.
Selanjutnya, terhadap rumah yang longsor, warga sudah gotong-royong melakukan upaya pencegahan berupa perbaiki pekarangan dan menutup lahan longsor dengan plastik/terpal untuk meminimalisir gerakan tanah.
"Kami juga telah melakukan sidak operasi pasar terkait ketersediaan bahan pangan yang kian menipis dan harga sembako yang mulai mahal. Kami juga melakukan pantauan lokasi kejadian," tutupnya. (hud/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News