GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bank Dunia (BD) mendukung ATR/BPN Kabupaten Gresik dalam melaksanakan program pendaftaran tanah sistematis lengkap partisipasi masyarakat (PTSL-PM). Sebab, BPN Gresik dinilai telah sukses menjalankan program tersebut.
Kementerian ATR/BPN sendiri, mendapat pinjaman Bank Dunia dalam rangka pelaksanaan program dengan metode partisipasi masyarakat. Program ini, dikenal dengan PTSL-PM.
BACA JUGA:
- Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
- Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
- Sidang Kasus Korupsi Hibah UMKM Gresik: Jaksa Tuntut Farda 1,5 Tahun dan Ryan 1 Tahun Penjara
- Karnaval 4 Dusun di Desa Kandangan Gresik Geliatkan Ekonomi UMKM
Kepala ATR/BPN Gresik, Asep Heri mengatakan, tahun 2023 ini, pelaksanaan PTSL-PM terlaksana di Kecamatan Kebomas, Wringinanom dan Kedamean. Targetnya, 30 ribu bidang tanah.
"Ini bagian dari percepatan Gresik Kabupaten Lengkap pada akhir tahun 2023. Targetnya, 30 ribu bidang tanah bersertifikat," ucapnya, Senin (23/1/2023).
Ia menjelaskan, program PTSL ini, berbasis partisipasi masyarakat yang melibatkan 6-10 orang, dari unsur perangkat desa, tokoh agama, pemuda dan perempuan.
Keterlibatan unsur masyarakat dalam administrasi pertanahan, menurutnya, sebagai bentuk pemberdayaan. Mereka bertugas dalam pengumpulan data pertanahan (Puldatan) yang biasa dilakukan oleh petugas kantor pertanahan.
"Jadi, mereka membantu tugas tim kami. Sebelumnya, petugas dari unsur masyarakat ini akan kami latih, sehingga bisa bekerja di lapangan dan tahu tugasnya," tuturnya.
Asep juga meyakini, bahwa program PTSL-PM ini, akan berhasil. Apalagi di tahun 2022, BPN Gresik menjadi pilot project Pemetaan Tematik Pertanahan Ruang (PTPR).
Klik Berita Selanjutnya