JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pasar Perak di Jombang, Minggu (5/3/2023). Pasar yang berdiri di atas bangunan seluas 3.335 m2 dan luas tanah 5.380 m2 tersebut akan memanfaatkan sistem digital untuk transaksi dan pembayaran retribusi.
Sistem transaksi digital ini menggunakan Si Ratri (Sistem Pembayaran Elektronik Terintegrasi) yang pertama kali di-launching di Pasar Perak. Mekanisme pembayaran dilakukan melalui kartu ber-barcode yang harus diisi saldo.
BACA JUGA:
- 1.700 Butir Pil Dobel L Siap Edar Berhasil Diamankan dari Tangan Residivis di Jombang
- Pengiriman Ratusan Botol Miras Digagalkan Polsek Kabuh Jombang
- Pemprov Jatim Sabet Paritrana Award 2024 Kategori Terbaik Inovasi se-Jawa-Bali
- Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar Sosialisasi Penyampaian Hasil Penilaian Mandiri IRH
"Tadi ada display transaksi secara digital. Ini akan jadi bagian dari smart economy yang diberlakukan di Pasar Perak. Semua retribusi sudah akan dilakukan secara digital," ujar Gubernur Khofifah.
Mantan Menteri Sosial RI tersebut berharap pasar smart economy itu akan lebih dapat membangun perekonomian dengan keuangan inklusif. Sehingga, transaksi dapat semakin efektif dan mudah.
"Saya minta kepada Bank Jatim agar melakukan pendampingan dan menyediakan aplikasi tersebut untuk sedapat mungkin menggunakan sistem keuangan inklusi. Jadi tinggal pakai QRIS di toko-toko yang sudah didampingi," jelasnya.
"Dan kita berharap bahwa roda perekonomian di Pasar Perak ini akan terus tumbuh dan bisa mendongkrak seluruh transaksi yang ada di Pasar Perak," lanjut Khofifah.
Orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim juga mengantisipasi kesediaan bahan pangan menjelang Ramadhan. Ia menyebutkan, berdasarkan data dari BPS pada 3 Maret 2023, stok beras Jatim surplus sebesar 1,13 juta ton dari Maret hingga April.
Selain itu, angka komoditi minyak dari pasar-pasar yang sudah ditinjau oleh Khofifah memperlihatkan sebagian besar pada harga yang stabil, yakni Rp 14.000 per liter.
Klik Berita Selanjutnya