265 Eks Pengungsi Syiah di Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo Dipulangkan Ke Kampung Halamannya Sampang

265 Eks Pengungsi Syiah di Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo Dipulangkan Ke Kampung Halamannya Sampang Proses pemulangan Eks Pengungsi Syiah di Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 265 orang eks pengungsi Syiah yang tinggal di Rusunawa Puspa Agro, Desa, Kecamatan Taman, akhirnya dipulangkan di kampung halaman mereka di , Kamis (4/5/2023).

Pemulangan terhadap 265 pengungsi yang terdiri dari 62 Kepala Keluarga ini, merupakan kepulangan gelombang ke dua. Mereka diantarkan menggunakan 4 armada bus menuju pendopo Kabupaten dengan pengawalan petugas.

Para pengungsi tersebut, merupakan warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, dan Desa Blauran, Kecamatan Karang Penang, , Madura. Dari Desa Karang Gayam, terdiri dari 26 Kepala Keluarga dengan jumlah 135 jiwa.

Sedangkan, dari Desa Blauran, terdiri dari 33 Kepala Keluarga yang terdiri dari 130 Jiwa. Sementara 5 Kepala Keluarga lainnya, masih berada di Rusunawa Puspa Agro, karena terkendala administrasi.

Kepulangan eks pengungsi Syiah tahap kedua ini, sebagai bentuk penyelesaian konflik yang terjadi sekitar 11 tahun yang lalu.

“Ya, pemulangan tahap pertama juga pernah dilakukan pemerintah Kabupaten yaitu pada di bulan april 2022 lalu dengan menjemput ratusan eks pengungsi Syiah di rusunawa ini,” kata Bripka Eko Purwanto, selaku penanggung jawab pemulangan eks pengungsi Syiah.

Salah satu eks pengungsi Syiah, Punandar mengaku sangat rindu dengan kampung halamannya, karena sejak lama sudah menetap di Rusunawa Puspa Agro sekitar 10 tahun.

Ia mengaku, berencana akan pulang ke rumah saudaranya untuk sementara waktu, sembari menunggu rumahnya yang akan dibangun oleh pemerintah.

“Ya pingin pulang, mulai dulu pikiran saya semua ingin pulang dan sekarang dipulangkan,”ujar punandar.

Sementara itu, toko eks pengungsi Syiah, Tajul Muluk alias Ali Murtadho mengatakan, selama 10 tahun terakhir, para eks pengungsi Syiah bekerja sebagai kuli kelapa hingga usaha mandiri di sekitar pengungsian. Dalam kurun waktu tersebut, warga telah membaur dengan warga sekitar.

“Kesehariannya ya sebagian ada yang kuli kelapa, jualan sate, pangkas rambut dan sebagian membuka usaha mandiri. Apapun dilakukan untuk menyambung hidup," ungkap Tajul Muluk.

Menurutnya, sementara waktu eks pengungsi yang dipulangkan akan tinggal di rumah keluarganya, sambil menunggu pembangunan rumah yang dilakukan secara bertahap oleh pemerintah. Mereka juga akan mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar uang tunai sebesar Rp50 juta per Kepala Keluarga untuk biaya pembangunan rumah. (cat/sis)

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO