Diduga kuat, dijadikannya Desa Diponggo sebagai pusat pertahanan tentara Jepang karena lokasinya strategis. Bisa memandang lepas ke laut Jawa. Kebetulan laut di dekat Desa Diponggo merupakan arus lalu lintas alur laut kepulauan Indonesia bagian utara, sehingga ramai kapal-kapal yang lalu lalang mengangkut batu bara dan barang.
Bukti lain jika di Diponggo jadi pusat pertahanan, yakni ditemukannya tiang antena tanpa kabel di Dusun Petambanan. Tiang antena itu diduga digunakan sebagai sarana komunikasi tentara Jepang.
"Untuk menyelamatkan benda-benda peninggalan penjajah ini, kami berencana membuat museum dengan maksud agar generasi penerus tahu bahwa penjajah juga ada di Bawean. Museum ini nanti juga sebagai bukti bahwa orang Bawean ikut berjuang melawan penjajah," ungkapnya.
Pemdes Diponggo berharap rencana pengadaan museum yang rencananya akan dibangun di sebelah timur Balai Desa Diponggo ini mendapat dukungan penuh dari Pemkab Gresik.
"Jika museum ini terwujud, pengunjung nanti juga bisa singgah ke rumah salah satu pahlawan nasional asal Diponggo, yakni Harun Tohir," pungkasnya. (asa/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News