Gelar Rakor Bersama Forkopimda Jatim, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Kondusifitas Pemilu

Gelar Rakor Bersama Forkopimda Jatim, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Kondusifitas Pemilu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam Rakor Forkopimda (foto:ist)

"Saya rasa Pemerintah melalui dan telah melakukan pemetaan hingga pada Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Namun seringkali proses penghitungan sangat seru di tingkat PPK. Petugas bisa tidak tidur hingga tiga hari,” ungkapnya.

"Oleh karenanya, rakor ini harus banyak melibatkan Forkopimcam. Semuanya harus siap dan semua harus sehat dan sukses,” ucapnya menambahkan.

juga menyampaikan beberapa isu strategis terkait pelaksanaan Pemilu. Yakni Regulasi penyelenggara, peserta, pemilih, logistik dan tahapan pelaksanaan.

“Kalau semua sudah sampai insya Allah sudah aman. Tapi biasanya saat sampai di PPK ini rawan terjadi sengketa (Dispute). Oleh karena itu kewaspadaan ini harus dibangun sekuat mungkin,” tegasnya.

“Hoaks harus tetap diwaspadai utamanya 3 hari terakhir. Kalau sudah berkomitmen aman, damai dan kondusif, jangan lupa bersinergi dengan para dan tokoh masyarakat. Jangan hanya kerja keras semata, melainkan juga ingat yang Maha menurunkan sukses, Maha memberikan Suasana Kondusif maka beriringan dengan doa menjadi penting,” tambahnya menjelaskan.

Pemerintah Provinsi juga telah melakukan pelatihan Pra Paralegal Justice yang diperuntukan bagi kepala desa dan lurah dalam beberapa batch

Ini menjadi sarana penting dalam upaya untuk menciptakan langkah-langkah dalam mencari solusi bersama, misalnya melalui mediasi.

“Ini ilmu bagi kepala desa dan lurah. Supaya mereka mengetahui bagaimana hal-hal yang mestinya mereka bisa atasi sesuai kapasitas saat dilatih. Semua materi bersumber dari Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN),” ucapnya

Kemudian, juga mengajak seluruh pemerintah daerah baik di Kabupaten/Kota yang belum mencairkan dana hibah Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) bagi dan .

“Untuk bupati/walikota mohon disegerakan proses penandatangannan NPHD, kepada dan . Karena saat ini masih ada 6 Kabupaten/Kota yang belum melaksanakan,” katanya.

Tidak berhenti di situ saja, mengajak seluruh peserta yang hadir untuk turut mewujudkan Pemilu yang aman, damai dan kondusif. Hal itu bisa diwujudkan oleh unsur tiga pilar plus. Yakni TNI/Polri, Pemerintah Daerah, DPRD/Parpol dan Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat.

“Sosialisasikan netralitas sampai tingkat Desa, optimalkan tiga pilar dan forum keagamaan serta masyarakat dan yang lainnya. Juga tidak lupa bangun sinergitas dengan 3 Pilar Plus. Karena informal leader (Toga dan Tomas) biasanya punya kedekatan sosial kultural yang cukup kuat,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini, turut ditandatangani komitmen bersama guna mewujudkan pemilu serentak tahun 2024 dengan aman, nyaman dan kondusif di wilayah Provinsi oleh , Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, Pangdam V/Brawijaya dalam hal ini diwakili Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Yusman Madayun.

Kemudian Ka. Binda Jatim Brigjend TNI Fahmi Sudirman, Kepala Kejati Jatim yang diwakili Aspidum Kejati Jatim Agustian Sunaryo, Kapoksahli Koarmada II Laksma TNI Widyanto Pudyo Purnomo, Ketua Jatim Choirul Anam danKetua Jatim A. Warits. 

Penandatanganan tersebut juga turut disaksikan oleh Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Togap Simangunsong.

Sementara itu, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Togap Simangunsong mengatakan, ada beberapa indikator untuk melihat keberhasilan Pemilu.

Antara lain pemilihan berlangsung aman dan lancar sesuai peraturan yang berlaku, partisipasi pemilih yang tinggi, tidak terjadi konflik yang merusak kesatuan dan persatuan, serta pemerintah yang ada tetap berjalan lancar baik di pusat maupun di daerah.

"Di generasi milenial yang sudah masuk usia pilih ada 9,6 juta sementara generasi Z 6,29 juta jiwa. Target partisipasi pemilih kita 2024 ini 79,5 persen. Jadi saya minta seluruh Forkopimda persuasif mengajak anak muda ikut memilih," katanya.

Sementara Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di sebesar 14,74 persen. Angka ini membuat Jatim menduduki peringkat keenam di Indonesia sebagai provinsi dengan tingkat IKP yang rendah.

"Jadi ini termasuk yang IKP-nya selalu rendah. Tentu ini juga peran baik dari Polda, TNI, Satpol PP, dan unsur penegak keamanan lainnya," pungkasnya.(dev/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO