Dispendik Sumenep Komitmen Wujudkan Sekolah Inklusif

Dispendik Sumenep Komitmen Wujudkan Sekolah Inklusif Agus Dwi Saputra, Kepala Dispendik Sumenep.

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Layanan pendidikan harus dirasakan semua elemen masyarakat dan semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Komitmen itu disampaikan Kepala , Agus Dwi Saputra, kepada BANGSAONLINE.com, Jum’at (18/10/2024).

Baca Juga: Upaya Ciptakan Generasi Emas Indonesia, BNNK Sumenep Edukasi Anak-Anak dari Bahaya Narkoba

Agus menegaskan bahwa berkomitmen mewujudkan layanan pendidikan inklusif.

"Karena layanan pendidikan harus dirasakan semua kalangan, terutama penyandang disabilitas," katanya.

Untuk mewujudkan hal itu,  mengadakan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diikuti 97 orang, terdiri dari lima guru pendidikan anak usia dini (PAUD), 61 guru sekolah dasar (SD), dan 31 guru sekolah menengah pertama (SMP).

Baca Juga: Tingkatkan Rapor Pendidikan Lewat Advokasi, Dukung Program Merdeka Belajar sebagai Agen Perubahan

Diklat itu bertujuan memberikan pemahaman terkait strategi dan pendampingan oleh guru terhadap peserta didik. Harapannya, proses pembelajaran terhadap peserta didik, khususnya disabilitas, berjalan dengan baik.

Agus menyampaikan ada tiga narasumber yang didatangkan dalam diklat. Selain dirinya sendiri, ada juga dari Widyaprada Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur dan perwakilan dari inovasi Jakarta, serta Jawa Timur.

Menurutnya, diklat itu merupakan bukti bahwa berkomitmen menyediakan layanan pendidikan yang adil, merata, dan tidak memandang latar belakang. Termasuk kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Peringati Hardiknas 2024, Kepala Disdik Sumenep Gaungkan Semangat Merdeka Belajar

"Konsep inklusif di dunia pendidikan menjadi cerminan bahwa kelas dan komunitas pendidikan tidak boleh membeda-bedakan peserta didik. Kebutuhan anak dalam pendidikan harus benar-benar terfasilitasi dengan baik," terangnya.

Intinya, tambah Agus, Dinas Pendidikan memberi kesempatan yang sama bagi seluruh warganya untuk menimba ilmu, sejalan dengan nilai-nilai pendidikan yang diprakarsai Ki Hajar Dewantara.

"Yaitu, mendidik untuk menciptakan individu yang mandiri dan berdaya cipta," pungkasnya. (aln/rev)

Baca Juga: Ditanya Anggaran Rp100 Juta untuk Revitalisasi Lapangan MAN Sumenep, ini Jawaban Kepala Kemenag

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO