Papuma – Ijen Disesaki Wisatawan, Penginapan Full Booked, Camping Ground pun Jadi

Papuma – Ijen Disesaki Wisatawan, Penginapan Full Booked, Camping Ground pun Jadi Pantai Papuma. foto: ist

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Libur panjang akhir pekan, benar-benar menjadi berkah bagi pengelola hotel dan tempat penginapan di dua lokasi wisata, dan Banyuwangi. Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) dan Pantai Payangan sebagai primadona objek wisata pantai laut selatan di Kabupaten , benar-benar dipadati wisatawan. Begitu juga dengan Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi. Ribuan pengunjung memadati selama liburan kali ini.

Koordinator Pengelola Pantai Papuma, Darwi, di , Jumat (6/5), mengatakan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Papuma meningkat selama libur panjang dibandingkan pada libur akhir pekan biasanya. "Jumlah pengunjung pada Kamis (5/5) sebanyak 2.000 orang, namun pada hari Jumat ini lebih sedikit dan diprediksi kunjungan akan meningkat lagi pada Sabtu (7/5) hingga Minggu (8/5)," tuturnya.

Pada libur akhir pekan biasanya jumlah wisatawan sebanyak 1.500 pengunjung dan pada hari normal sekitar 100-150 orang per hari. Sebagian besar pengunjung berasal dari luar Kabupaten seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, Madura dan berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.

Menurut dia, sejumlah pondok penginapan yang berada di kawasan Papuma sebanyak 18 kamar juga sudah penuh sejak Kamis (5/5) hingga Jumat malam, bahkan mereka sudah memesannya sebulan yang lalu.

"Kami terpaksa menolak beberapa pengunjung yang hendak menginap pada Kamis (5/5) malam karena sudah penuh dan menyarankan ke hotel yang berada di Kecamatan Ambulu, namun wisatawan ingin menginap di Papuma dan solusinya kami sediakan tenda di camping ground," katanya.

Sejauh ini, kamar di pondok penginapan justru masih kosong untuk hari Sabtu (7/5) hingga Minggu (8/5). Namun diprediksi wisatawan lokal dari Kabupaten akan meningkat saat itu. "Tidak ada acara hiburan di Papuma selama libur panjang karena banyak wisatawan memang ingin menikmati pemandangan alam yang eksotis di Tanjung Papuma ," ujarnya.

Darwi mengatakan pihak pengelola juga menyiagakan sejumlah petugas di sekitar pantai untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan karena pengunjung tidak diperkenankan berenang terlalu jauh.

Sementara itu, Pantai Payangan yang dikenal dengan Teluk Love di Kecamatan Ambulu, Kabupaten juga dipadati pengunjung saat libur panjang akhir pekan. "Hampir setiap hari libur dan libur akhir pekan selalu dipadati wisatawan baik wisatawan dari maupun luar daerah," kata tokoh masyarakat setempat, Suto Wijoyo.

Pantai Payangan merupakan salah satu objek wisata yang belum dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) , sehingga wisatawan hanya membayar parkir kendaraan yang dikelola oleh warga setempat.

Camat Licin, Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Lutfi, di Banyuwangi, menjelaskan, ribuan wisatawan itu mulai tampak saat berada di kawasan Paltuding yang merupakan titik awal pendakian gunung yang memiliki ketinggian 2.443 mdpl tersebut.

"Dari laporan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Ijen, sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari wisatawan meningkat tajam hingga mncapai 3.200 orang. Mereka antre mulai pukul 01.00 dini hari demi menikmati api biru. Pada hari biasa, jumlah wisatawan hnya sekitar 1.000 orang per malam," katanya, Jumat (6/5).

Lutfi menjelaskan, api biru Kawh Ijwen hanya bisa dilihat saat malam hari. Fenomena alam ini hanya ada 2 di dunia, yakni di Ijen dan Islandia. Biasanya pengunjung akan memulai pendakian sekitar pukul 01.00 WIB untuk bisa menyaksikan nyala biru yang muncul di dasar dinding kawah itu.

Dia menuturkan, puncak kunjungan ke Gunung Ijen diprediksi terjadi pada Jumat malam (6/5) dan Sabtu malam (7/5) dengan prediksi jumlah wisatawan mencapai kisaran 3.500-4.000 orang pada tiap-tiap hari. "Ini pararel dengan okupansi hotel yang penuh di Banyuwangi. Demikian pula homestay di kawasan kota dan daerah kecamatan sekitar Gunung Ijen juga penuh semua hingga akhir pekan nanti," kata dia.

Dia mengaatakan, membeludaknya wisatawan itu telah diantisipasi oleh pengelola BKSDA agar tidak mengganggu fungsi konservasi, dengan hanya membuka satu loket.

"Antrean memang panjang karena ribuan orang ingin mendaki. Memang kebijakan BKSDA membuka satu loket. Ini salah satu cara untuk mengatur kepadatan di puncak Ijen. Gunung Ijen kan kawasan konservasi, jadi memang harus diatur kepadatan pengunjungnya," ujar Lutfi.

Ia menambahkan, aspek kebersihan juga dijaga di mana Pemkab Banyuwangi bersama Kementerian Pariwisata telah menambah jumlah tempat sampah di lokasi itu. Pada Selasa (3/5), Pemkab Banyuwangi menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) dan instansi terkait untuk pengembangan wisata Ijen.

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO