Dituding Bikin Gaduh, Mendikbud Muhadjir: Co-ekstrakurikuler, bukan Full Day School

Dituding Bikin Gaduh, Mendikbud Muhadjir: Co-ekstrakurikuler, bukan Full Day School Mendikbud Muhadjir saat jumpa pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. foto: detikcom

Sementara itu, bagi siswa SMP, porsinya adalah 60 persen pendidikan karakter dan 40 persen pengetahuan. Ia mengatakan, program ini masih dalam kajian dan wajar jika menimbulkan pro dan kontra.

Menurut Muhadjir, berbagai respons masyarakat itu justru baik bagi Ke dan pematangan program co-ekstrakurikuler. Dengan banyaknya masukan dari masyarakat, maka program ini benar-benar teruji, apakah tepat atau tidak untuk diterapkan.

"Ini kan masih gagasan, kami ingin dapat masukan, saya justru kalau ada orang yang langsung terima justru curiga. Dikritisi dahulu itu berarti tanda masyarakat kritis, bagus. Saya juga senang kalau ide itu diuji benar sehingga benar-benar matang. Jadi kalau saya insya Allah tidak punya beban itu (kalau ada penolakan)," kata dia.

Ke, lanjut Muhadjir, tengah melakukan kajian mendalam dengan melibatkan pakar pendidikan dan pakar psikologi. Setelah kajian selesai, program ini akan disampaikan kembali kepada Presiden Jokowi.

Jika dinilai tidak tepat sasaran, maka Ke akan mencari program lain yang sejalan dengan Nawacita.

"Sebagai perintah dari Presiden karena saya merupakan pembantu beliau. Bukan saya mengada-ada karena (ide) saya bersumber dari ini (pedoman Nawacita). Nanti kalau ini belum bisa dilaksanakan, nanti saya cari program yang lain," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Menyikpai gagasan Mendikbud, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengaku masih butuh waktu mempelajarinya.

"Sekolah full day itu memang cocok untuk masyarakat negara maju. Anakku nang Australia itu menyekolahkan cucu saya itu full day, itu karena tidak ada pembantu di sana. Dititipkan sekolah sampai sore, bahkan sampai malam. Kalau full day, kapan saya bisa bertemu cucu?" kata Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo, Selasa (9/8).

Pakde Karwo tidak bersedia mengatakan setuju atau tidak dengan rencana sekolah full day ini. "Saya ini hanya bercerita filosofinya, sampeyan cari kesimpulan sendiri," jawab dia diplomatis.

Ia mengakui full day sangat menguntungkan bagi pasangan suami istri yang sama-sama bekerja hingga malam. "Saya belum mempelajari (jika akan diterapkan di Indonesia) kalau full day di sini bagaimana," kilah Pakde Karwo.

Sumber: merdeka.com/detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO