Fasilitas Taman dan Alun-Alun di Gresik Banyak Dibiarkan Rusak, Dewan: BLH Harus Bertanggung Jawab

Fasilitas Taman dan Alun-Alun di Gresik Banyak Dibiarkan Rusak, Dewan: BLH Harus Bertanggung Jawab Anak-anak tengah manfaatkan sarana bermain yang kondisinya rusak di taman bundaran GKB. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK,  BANGSAONLINE.com - Sarana bermain anak-anak dan fasilitas di taman-taman kota Gresik disorot masyarakat dan anggota dewan. Pasalnya sejumlah sarana tersebut banyak yang rusak dan dibiarkan tak terurus.

Hampir semua sarana mainan anak yang disediakan BLH (Badan Lingkungan Hidup), baik di kawasan di Alun-Alun, taman Bundaran GKB (Gresik Kota Baru) dan taman lain dibiarkan rusak tak terurus.

Bahkan sarana bermain anak itu malah membahayakan. Misalnya, bekas besi yang terpotong atau lepas yang berkarat tidak dihilangkan oleh BLH. Selain itu, mainan prosotan yang terdapat lubang besar.

Praktis sarana bermain anak itu tidak bisa dimanfaatkan maksimal oleh anak-anak.

Kondisi ini dikeluhkan masyarakat, salah satunya Ny. Siti Astutik (39), warga Menganti, yang saat itu bertandang ke Alun-Alun, Minggu (28/5)

"Digunakan apa anggaran pemeliharaan taman kota yang mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah? Pokoknya dan taman kotanya tidak ada apa-apanya dibandingkan kabupaten kota lain, seperti Surabaya dan Batu," cetusnya.

Ia pun membandingkan dengan taman-taman dan alun-alun di daerah lain. Sebagai contoh, Alun-Alun di Kota Batu. Di sana kondisinya sangat bagus, karena tertata dengan baik. Alun-Alun di kota apel tersebut banyak terdapat patung atau bangunan yang menggambarkan ciri khas kota seperti apel, binatang kelinci, dan lainnya.

"Bisa dilihat kalau malam hari masyarakat yang datang ke Alun-Alun tidak hanya berasal dari kota setempat, tapi dari berbagai daerah. Masyarakat yang berkunjung disana sangat nyaman dan betah. Terlebih, ketika malam hari," ungkapnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Gresik Hj.Nur Saidah membenarkan, kalau anggaran yang digelontorkan untuk perawatan Alun-Alun dan taman kota Gresik setiap tahunnya sangat besar. "Anggarannya miliaran rupiah tiap tahunnya, baik untuk pemeliharaan maupun perawatannya," katanya.

Kata dia, pihak dewan sebenarnya sudah berkali-kali mengingatkan BLH atas pemeliharaan dan perawatan Alun-Alun dan taman kota. Sebab, dana dari uang rakyat yang digelontorkan untuk program tersebut tidak sedikit.

"Namun, tetap saja DPRD masih sering mendapatkan pengaduan masyarakat terkait fasilitas taman. Tanaman atau bunga yang baru saja ditanam, tak lama kemudian mati. Bisa dilihat seperti taman di Bundaran GKB tepatnya di barat Pujasera II, menyedihkan kan melihatnya," ungkap politisi senior Gerindra asal Kecamatan Duduksampeyan ini.

Nur Saidah pun menyebut gagalnya Pemkab Gresik dalam memboyong penghargaan Adipura juga karena terlantarnya Alun-Alun dan taman. "Bisa jadi karena itu," pungkasnya. (hud/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO