Tim Paduan Suara UNAIR Sabet Gelar Juara Satu Kompetisi Internasional di Austria

Tim Paduan Suara UNAIR Sabet Gelar Juara Satu Kompetisi Internasional di Austria Tim Paduan Suara UNAIR unjuk kebolehan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tim Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Universitas Airlangga (PSUA) berhasil menyabet gelar juara I dalam ajang The 3rd International Choral Competition yang digelar di Baiden, Austria, pada 22-25 Juni waktu setempat.

"Senang sekali. Ini pertama kalinya bagi tim PSUA menang di kompetisi internasional dengan lagu-lagu klasik. Kami membawakan lagu-lagu klasik dan kami berhasil mengalahkan tim dari Eropa yang jelas rajanya lagu klasik. Kami menang dengan poin hampir sempurna senilai 97 dari 100,” tutur Ronald Moses, Ketua UKM PSUA kepada BANGSAONLINE.com, Senin (26/6).

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

Kemenangan tersebut berhasil diraih setelah tim PSUA menyisihkan lawan-lawannya dalam rangkaian proses kompetisi di Austria. Tim PSUA merupakan satu-satunya tim asal Indonesia yang berhasil menembus babak final bersama tujuh tim lainnya dari berbagai negara. Setelah dinyatakan unggul dari seluruh kategori penilaian, tim PSUA berhasil menembus babak Grand Prix bersama empat tim lainnya.

"Persaingannya ketat sekali karena salah satu lawan yang kami bilang paling sulit justru tidak masuk babak Grand Prix. Hasil keputusan tersebut cukup mengagetkan sekaligus membuat kami berdebar-debar,” tutur Moses, sapaan akrab mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu.

Dalam kompetisi tersebut, tim PSUA menyanyikan sebanyak delapan lagu yang terdiri dari berbagai bahasa. Diantaranya berjudul Vezzosi Augelli, All Than Can Breathe, Dieu! Qu’il La Fait Bon Regarder, Contrition, Ave Maria, Trotz Dem Alten Draehen, Salve Regina, dan Ave Regina.

Baca Juga: BHP Goes To Campus Ada di Unair

Para juri menyampaikan apresiasinya setelah tim yang beranggotakan 39 penyanyi dan 1 konduktor berhasil memuaskan telinga penikmat musik pada kompetisi yang digelar di sebuah gereja di Baden.

“Juri sempat bertanya kepada konduktor kami “apakah ada penyanyi profesional di tim Anda?”. Juri-juri merasa kaget setelah mengetahui bahwa kami ternyata mahasiswa biasa yang bukan berasal dari jurusan musik dan bukan penyanyi profesional,” imbuh mahasiswa Program Studi S-1 Manajemen itu.

Bersamaan dengan gelar juara yang berhasil disabet oleh tim PSUA, tim yang terbentuk tanggal 28 September 1971 tersebut juga berhasil membawa pulang dua penghargaan kategori terbaik lainnya. Yakni, predikat "Best Interpretation of a Choral Piece composed after the Year 2000", dan "Audience Award".

Baca Juga: 5 Daerah di Jatim Bakal Diisi Calon Tunggal, Pengamat Politik Unair: Erosi Demokrasi Lokal

Selain itu, tim PSUA yang bersaing ketat dengan tim paduan suara Universitas Santo Thomas Filiphina, secara seri meraih predikat gelar juara utama "1st Gold Superior".

Kemenangan pada ajang kompetisi internasional bukanlah hal baru bagi tim PSUA. Tim PSUA yang memiliki jargon "Viva La Musica" tersebut pernah memenangkan kompetisi The 14th International Choir Festival Tallinn tahun 2015 sebagai peraih juara IV kategori Mixed Choir, juara III kategori Early Music, dan juara I kategori Folksong Choir.

Selain itu, mereka juga berhasil meraih penghargaan di International Warsaw Choir Festival tahun 2012, dan Praga Cantat 24th International Choir Competition di Praha tahun 2010. (yul)

Baca Juga: Calon Tunggal di Pilkada 2024, Pengamat Politik Unair: Tak Berkaitan dengan Krisis Demokrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO