SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menyusul insiden meledaknya bom di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya yang terjadi pagi tadi (Senin, 14/5), pengamanan Gedung Negara Grahadi yang berlokasi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya mulai diperketat.
"Pengamanan diperketat karena Grahadi termasuk sebagai obyek vital," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Timur Budi Santosa kepada wartawan di Surabaya, Senin.
BACA JUGA:
- Kantor Polisi Jadi Target Bom Bunuh Diri: Berikut Deretan Jejak Penyerangannya di Indonesia
- Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Mantan Napi Kasus Terorisme, Pernah Ditahan di Lapas Nusakambangan
- Pascaledakan Bom Bunuh Diri di Bandung, Polda Jatim Perketat Pengamanan Pintu Masuk
- Tim Gegana Polda Jatim Pastikan Isi Tas yang Ditemukan di Depan Royal Plaza Bukan Bom
Tidak hanya Gedung Negara Grahadi, pengamanan ketat juga dilakukan di Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya, serta sejumlah kantor-kantor pemerintahan serta obyek vital lainnya.
Pengamanan ketat tak hanya bagi pengunjung, tapi juga bagi pegawai atau karyawan yang akan masuk kantor Gubernur dan Gedung Negara Grahadi, yakni dengan memeriksa barang bawaan menggunakan alat deteksi logam.
"Petugas jaga juga ditambah, jika biasanya sekali shift di Grahadi 12 orang maka sekarang 16 orang, kemudian di Kantor Gubernur biasanya 40 orang kini menjadi 45 orang untuk sekali shift," ucapnya.
Pantauan di Gedung Negara Grahadi, pintu gerbang untuk semua kendaraan dipusatkan satu pintu, yakni di sisi gerbang sebelah timur.
Klik Berita Selanjutnya