KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Kota Malang yang selama ini berhasil melahirkan atlet pebulu tangkis berskala nasional, tidak terlepas dari campur tangan dari klub-klub yang ada serta peran PBSI setempat. Namun kenyataannya sampai saat ini sulit sekali melahirkan atlet handal seperti dulu.
Atlet bulu tangkis berasal dari Malang saat itu seperti Johan Wahyudi yang pernah menjadi juara 6 kali di tingkat nasional merupakan rekor yang sampai saat ini belum tertandingi. Namun dalam perkembangannya potensi lahirnya atlet-atlet bulu tangkis kurang mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun oleh organisasi yang menaunginya.
BACA JUGA:
- KPU Sebut Status Tiga Bapaslon Pilwali Malang Telah Lengkap dan Benar secara Administrasi
- Paslon WALI Bawa 4 Program Unggulan untuk Kota Malang
- Bakal Calon Wali Kota Malang Abah Anton Blusukan Kunjungi Kampoeng Jadoel Sukun
- Diduga Bunuh Diri, Wanita asal Tangerang Ditemukan Tewas di Jembatan Tunggulmas Malang
Perkembangan olahraga yang satu ini terasa mati suri, karena kiprahnya sama sekali tidak dapat bicara di tingkat nasional. Berangkat dari keprihatinan inilah, Lukito, salah satu pecinta olahraga bulu tangkis dan juga seorang pengusaha yang ingin memperbaiki, bahkan membuat gebrakan baru untuk kemajuan dan pergerakan bulu tangkis di kota Malang.
Lukito Andrew Gunawan, kepada wartawan di salah satu restoran kawasan Jalan Ciliwung Kota Malang mengatakan, kehadiran dan keinginannya untuk berkecimpung dalam organisasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Kota Malang, semata-mata berangkat dari rasa prihatin dengan kondisi bulu tangkis saat ini.
"Selain kondisinya yang tidak menentu, keluhan terhadap pengurus organisasi bulu tangkis juga banyak saya dengar, sehingga peluang-peluang besar untuk melahirkan dan membina atlet-atlet muda berbakat menjadi terhambat," terangnya.
Dalam catatannya, saat ini ada 8 klub yang berpotesi dan masih eksis di Kota Malang. Ia tidak mengerti kenapa ini terjadi, namun dari beberapa kali ia bertemu dan bertukar pikiran dengan para tokoh bulu tangkis di Kota Malang, kondisi ini terjadi karena tidak adanya transparansi dan alur organisasi yang tidak jelas.
Klik Berita Selanjutnya