Di satu sisi, lanjutnya, Indonesia memandang India juga sangat penting, karena dari sisi pariwisata India, sekarang menjadi salah satu prioritas utama. India diharapkan targetnya sangat besar. Untuk tahun 2018, 700 ribu wisatawan. Naik dibanding tahun 2017 sebanyak 500 ribu wisatawan.
“50 persennya masuk dari Bali. Selain Bali ada dari Jakarta, Batam dan Surabaya. Apalagi ditunjang koneksitas penerbangan langsung Surabaya ke India,” tegasnya.
Asisten Deputy Wilayah Asia Selatan, Tengah, Afrika dan Timur Tengah Kementerian Pariwisata, Raden Sigit Witjaksono menambahkan, kunjungan warga Indonesia ke India masih sedikit. Kendalanya pada budaya dan religi.
"Kalau Indonesia memiliki candi Borobudur, padahal masyarakat Indonesia mayoritas muslim. Sebaliknya, India agamanya mayoritas Hindu tapi punya monumen Taj Mahal yang merupakan monumen terbesarnya umat Islam. Jadi, ini saling mengisi sebenarnya,” tambahnya.
Pekan Budaya India yang diselenggarakan di Surabaya pada 7-14 September mendatang ini adalah gelaran yang ketiga kalinya setelah sukses menggelar even yang sama di Bandung dan Malang.
Pekan budaya India yang berlangsung selama satu minggu ini akan memamerkan berbagai aspek. Antara lain, seminar tourism Visit India untuk memamerkan pariwisata bilateral, malam budaya India, festival makanan India, festival film India, dan perayaan hari internasional Yoga ke-4. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News