JKSN Tak Minta Jatah Menteri, Cukup Pak Jokowi Ada Akses ke Khofifah dan Kiai As’ad Ali

JKSN Tak Minta Jatah Menteri, Cukup Pak Jokowi Ada Akses ke Khofifah dan Kiai As’ad Ali Dari kiri ke kanan: Dr. KH. As'ad Said Ali, Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, Drs. KH. Muhammad Roziqi, Drs. KH. Romadon Sukardi dan Em Mas'ud Adnan, M.Si. Foto: istimewa/bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, Ketua Dewan Penasehat Jaringan Santri Nasional () mengaku tak menunut jatah menteri meski sangat intensif berkampanye dan bahkan berbiaya sendiri dalam memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden -Kiai Ma'ruf Amin.

"Saya pernah menyampaikan kepada Pak sebelum kita berkampanye, Pak kami akan bantu dan ikhlas tidak akan mengharapkan apa-apa. Cuma saya kepingin panjenengan ada akses dengan Bu Khofifah dan Pak kiai As'ad," tegas KH Asep Saifuddin Chalim di depan para kiai pengurus se-Jawa Timur dalam acara Kuliah Umum bertema Menuju Indonesia Adil dan Makmur di Guest House Institut KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Jumat (26/7/2019).

Lalu bagaimana respons ? "Jawaban Pak , wah dengan Pak Kiai Asep juga harus ada akses. Tapi saya jawab lagi, cukup saya salurkan lewat Bu Khofifah dan Kiai As'ad (mantan Waka BIN dan wakil ketua umum PBNU-Red), karena saya sibuk mengajar untuk memperbaiki kualitas sekolah," tegas Kiai Asep kepada .

Pernyataan Kiai Asep itu disampaikan merespons pertanyaan Em Mas’ud Adnan, Komisaris Utama HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.COM. Awalnya Mas’ud Adnan memuji karena meski aktif berjuang untuk kemenangan -Kiai Ma’ruf Amin tapi tak pernah koar-koar minta jatah menteri.

“Padahal saya tahu, terutama Kiai Asep selalu kampanye dengan biaya uang sendiri. Sementara tim pemenangan Pak yang lain katanya dapat dana operasional,” kata Mas’ud Adnan.

Secara guyon, Mas’ud Adnan lalu menanyakan apakah gak perlu minta jatah menteri. “Kan pengurus PWNU Jawa Timur tempo hari minta jatah menteri. Apa gak minta jatah menteri. Padahal kampanye paling massif dan efektif bahkan berbiaya sendiri. Saya tahu karena saya sering diajak Kiai Asep, bersama Bu Khofifah kampanye ke mana-mana, termasuk keluar negeri, ke Hongkong, Taiwan, Kuala Lumpur dan semua kabupaten di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan luar Jawa. Bahkan terakhir ke Lombok,” kata Mas’ud Adnan. Ratusan kiai yang hadir langsung memberi aplaus.

“Setuju…! Sangat setuju…masuk...masuk,” kata para kiai yang hadir dari 38 kabupaten Jawa Timur itu

Mas’ud Adnan yang alumnus Pesantren Tebuireng itu lalu minta Ketua Umum Muhammad Roziqi untuk merespons. “Tolong mungkin Pak Roziqi sebagai ketua umum bisa menjelaskan kepada para kiai,” pinta Mas’ud Adnan.

Roziqi yang duduk di sebelah kanan Mas’ud Adnan dengan didampingi Drs KH Romadon Sukardi (ketua Mataraman) langsung menjawab. “Urusan perkembangan menteri di kabinet yang akan datang kita serahkan sepenuhnya kepada penasehat kita Bapak Kiai Asep Saifuddin Chalim. Kami serahkan kepada beliau dan Bu Khofifah,” kata mantan Kepala Kakanwil Depag Jawa Timur itu.

Kiai Asep pun langsung merespons. Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawat Timur itu menegaskan bahwa tak perlu minta jatah menteri. “Insyaallah tidak. Tapi bagaimanapun saya akan selalu berembug dengan Bu Khofifah,” kata Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat itu. Khofifah Indar Parawansa adalah Ketua Dewan Pengarah yang selama kampanye sangat aktif bergerak memenangkan pasangan -Makruf Amin. Kiai Asep mengaku bahwa sejak awal memang selalu berkordinasi dengan Khofifah dan Kiai As'ad Ali.

Acara ini bagian dari rangkaian peresmian Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji () Amanatul Ummah yang dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Pada pagi hari dan malam sebelumnya juga digelar seminar nasional dengan tema “Menuju Indonesia yang Adil dan Makmur” dan “Manegemen dan Pemberdayaan Pesantren”. Hadir sebagai pembicara dalam acara itu Dr Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), KH As’ad Said Ali, Wakil Gubernur Jawa Timur Dr Emil Elestianto Dardak. (tim)

Lihat juga video 'Dulu Banyak Sinis dan Tertawa, Kini Miliki 12.000 Santri, ini Ijazah Amalan Kiai Asep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO