Penyandang Difabel di Jember Ini Ambil Formulir Untuk Daftar Bacabup

Penyandang Difabel di Jember Ini Ambil Formulir Untuk Daftar Bacabup Kusbandono (39), penyandang disabilitas saat mengambil formulir pendaftaran calon bupati di kantor DPC PDIP Jember. foto: detik.com

"Selama ini penyandang difabel adalah kaum marginal. Itu yang harus diperjuangkan,” tegasnya.

Suara dalam proses pemilihan umum, kata Kusbandono, ada kurang lebih 20 ribu orang penyandang disabilitas untuk Kabupaten Jember. “Berdasarkan data dari BPS pada tahun 2010, kalau dihitung hingga 2019 ini, dominan bertambah, dan ada sekitar 40 ribuan orang untuk Kabupaten Jember ini. Potensi ini yang jika dimaksimalkan, maka kami yakin PDIP akan memperhatikan ini,” ungkapnya.

Ia optimis, PDI Perjuangan akan memperjuangkan dirinya untuk dapat maju sebagai calon bupati ataupun calon wabup pada Pilkada 2020 mendatang. “Karena PDI adalah salah satu partai yang peduli dengan wong cilik, salah satunya difabel,” pungkasnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Jubir DPC PDI Perjuangan Lukman Winarno mengapresiasi adanya perjuangan dari aktivis difabel untuk memperjuangkan haknya, dan berniat maju untuk menjadi sebagai bacabup/bacawabup. “Mas Kusbandono ini memang saya kenal sangat getol memperjuangkan kaumnya. Apalagi kapan hari beliau juga memperjuangkan tentang Perda Disabilitas dengan rekan-rekannya. Sehingga, langkah yang dilakukan ini patut kami apresiasi, dan tidak ada di benak pikiran kami,” ungkapnya.

Pihaknya juga berterima kasih atas dipilihnya PDI Perjuangan sebagai tempat pendaftaran. “Inilah bentuk kepercayaan rakyat kepada kami PDI Perjuangan, dalam memperjuangkan kaum-kaum beliau ini. Tapi juga lebih luas cakupannya, untuk Kabupaten Jember,” sambungnya.

Menurut Lukman, dengan adanya pendaftar dari kaum difabel ini, bukti bahwa PDI Perjuangan tidak memilih-milih siapa yang akan mendaftar maju sebagai bacabup/bacawabup dari partainya. “Kami terima semua dari berbagai golongan, bahkan mas Kusbandono ini pendaftar kesembilan. Selain tadi, sebelumnya juga ada dosen Unej dan elemen masyarakat lainnya. Ini bentuk kepercayaan positif,” pungkasnya. (jbr1/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO