Penyandang Difabel di Jember Ini Ambil Formulir Untuk Daftar Bacabup

Penyandang Difabel di Jember Ini Ambil Formulir Untuk Daftar Bacabup Kusbandono (39), penyandang disabilitas saat mengambil formulir pendaftaran calon bupati di kantor DPC PDIP Jember. foto: detik.com

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Seorang Pria penyandang disabilitas di Jember ini ikut mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon bupati (bacabup) / bakal calon wakil bupati (bacawabup) di Kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Jalan Supriyadi 84, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (10/9/2019) siang.

Pria bernama Kusbandono (39) warga Jalan Wahid Hasyim, Kecamatan Kaliwates ini, menyatakan maju sebagai calon bupati dan mengambil formulir pendaftaran sebagai Bacabup/Bacawabup, dengan alasan ingin memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas di Kabupaten Jember.

Terkait alasan kenapa memilih melalui partai yang berlambangkan banteng bermoncong putih itu, karena partai besutan Megawati itu dinilainya partainya wong cilik, dan tidak memandang siapa pun yang akan berjuang untuk kepentingan rakyat.

“Motivasi saya mendaftar (sebagai bacabup/bacawabup), adalah sebagai momentum bagi saya dan rekan-rekan difabel lainnya, bahwa perjuangan (untuk mendapatkan hak yang sama dan layak dengan masyarakat normal lainnya) tetap kita golakkan,” kata pria yang juga sarjana S2 ini saat ditemui usai mengambil formulir di Kantor DPC PDI Perjuangan.

Perjuangan yang dimaksud, menurutnya, yakni terkait perjuangan hak-hak dasar. “Yakni pendidikan, pekerjaan, dan pelayanan publik lainnya. Agar dapatnya menjadi perhatian bersama. Dengan kondisi (terhadap penyandang difabel) di Jember hingga saat ini,” katanya.

Karena, kata pria yang juga seorang aktivis ini, di Kabupaten Jember belum ada perhatian yang layak dan baik, terhadap penyandang disabilitas. “Hingga hari ini, masih rendah perhatian terhadap kami ini (penyandang difabel),” katanya.

"Selama ini penyandang difabel adalah kaum marginal. Itu yang harus diperjuangkan,” tegasnya.

Suara dalam proses pemilihan umum, kata Kusbandono, ada kurang lebih 20 ribu orang penyandang disabilitas untuk Kabupaten Jember. “Berdasarkan data dari BPS pada tahun 2010, kalau dihitung hingga 2019 ini, dominan bertambah, dan ada sekitar 40 ribuan orang untuk Kabupaten Jember ini. Potensi ini yang jika dimaksimalkan, maka kami yakin PDIP akan memperhatikan ini,” ungkapnya.

Ia optimis, PDI Perjuangan akan memperjuangkan dirinya untuk dapat maju sebagai calon bupati ataupun calon wabup pada Pilkada 2020 mendatang. “Karena PDI adalah salah satu partai yang peduli dengan wong cilik, salah satunya difabel,” pungkasnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Jubir DPC PDI Perjuangan Lukman Winarno mengapresiasi adanya perjuangan dari aktivis difabel untuk memperjuangkan haknya, dan berniat maju untuk menjadi sebagai bacabup/bacawabup. “Mas Kusbandono ini memang saya kenal sangat getol memperjuangkan kaumnya. Apalagi kapan hari beliau juga memperjuangkan tentang Perda Disabilitas dengan rekan-rekannya. Sehingga, langkah yang dilakukan ini patut kami apresiasi, dan tidak ada di benak pikiran kami,” ungkapnya.

Pihaknya juga berterima kasih atas dipilihnya PDI Perjuangan sebagai tempat pendaftaran. “Inilah bentuk kepercayaan rakyat kepada kami PDI Perjuangan, dalam memperjuangkan kaum-kaum beliau ini. Tapi juga lebih luas cakupannya, untuk Kabupaten Jember,” sambungnya.

Menurut Lukman, dengan adanya pendaftar dari kaum difabel ini, bukti bahwa PDI Perjuangan tidak memilih-milih siapa yang akan mendaftar maju sebagai bacabup/bacawabup dari partainya. “Kami terima semua dari berbagai golongan, bahkan mas Kusbandono ini pendaftar kesembilan. Selain tadi, sebelumnya juga ada dosen Unej dan elemen masyarakat lainnya. Ini bentuk kepercayaan positif,” pungkasnya. (jbr1/yud)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO