“Latihan ini telah menjadi semacam tradisi yang mencerminkan komitmen persahabatan kedua negara dan kedua Angkatan Darat,” ujarnya.
Sementara itu, Kasad Andika Perkasa dalam kesempatan tersebut berpesan kepada seluruh peserta latihan bersama untuk tetap menjaga tali persahabatan dengan cara bertukar nomor telepon dan kontak WhatsApp, agar masih bisa saling berkomunikasi meskipun latihan telah usai.
Sedangkan, Richard Burr berharap Latma Wirra Jaya Ausindo 2019 dapat makin meningkatkan kerja sama di antara kedua negara, sebab Indonesia dan Australia berada dalam kawasan yang sama.
“Lewat latihan bersama, saya berharap kita juga bisa meningkatkan kerja sama demi kepentingan yang sama yaitu menjaga stabilitas keamanan di kawasan Indo Pasifik,” harapnya.
Perlu diketahui bahwa, selama sepekan terakhir ini, para prajurit Angkatan Darat dari kedua negara saling mengasah kemampuannya dalam medan pertempuran. Mereka juga saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan teknik bertempur yang bermanfaat untuk memperkaya khazanah kemiliteran kedua belah pihak. Latihan difokuskan pada manuver alat tempur dan serangan mekanis. Sebab, pasukan yang terlibat dalam latihan tempur ini merupakan pasukan-pasukan Infanteri Mekanis, dan memiliki kendaraan tempur yang bisa digerakkan menuju wilayah sasaran pertempuran.
Hadir dalam puncak latihan dan upacara penutupan Latma Wirra Jaya Ausindo Tahun 2019 tersebut antara lain Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, S.H., M.Tr., (Han), Pangdam V/Brawijaya, Aspam dan Asops Kasad, Panglima Divisi-2/Kostrad, dan Kadispenad, serta beberapa pejabat TNI AD lainnya termasuk Atase AD RI di Canberra. Sementara Kasad Australia didampingi oleh Atase Pertahanan dan Atase AD Australia di Jakarta, serta beberapa pejabat Angkatan Darat Australia lainnya. (dev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News