Korban sempat dilarikan ke RSUD Bangkalan, namun akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Berdasarkan informasi, peluru mengenai perutnya di sebelah kanan, bahkan tembus ke usus.
Selasa pagi, proyektil sudah berhasil diambil dan akan dicek ke laboratorium forensik (labfor) guna mengetahui jenis peluru dan senjata apinya. Polres Bangkalan juga sudah mengambil langkah dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Ada lima saksi yang sudah diperiksa untuk melacak pelaku," ujarnya.
Sebelumnya, Mathur menilai aksi Gempur (Gerakan Masyarakat Peduli Ra Fuad) yang menggelar unjuk rasa meminta KPK menerapkan asas praduga tak bersalah dalam pemeriksaan Fuad Amin adalah hal yang tak berpengaruh. "Saya kira KPK harus tetap berjalan profesional, meski ada aksi. Semua pasti akan diusut tuntas. Tunggu saja," ucapnya.
Mathur Husairi ditembak saat hendak membuka pintu pagar rumahnya di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Kemayoran, Bangkalan, Selasa (20/1/2015) sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, dia baru saja pulang dari Surabaya menggunakan Toyota Avanza abu-abu metalik M 307 HA.
Sementara itu, kondisi korban hingga Rabu (21/1/2015) siang terpantau berangsur membaik, meski masih menggunakan selang pernapasan. Baru tiga hari ke depan, korban bisa dipindahkan ke kamar perawatan.
Menanggapi kasus ini, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan, KPK turut berduka atas penembakan Mathur. KPK diakui Bambang memberikan perhatian khusus terhadap penembakan Mathur. "Kenapa jadi perhatian KPK? Karena Mathur Husairi pernah memberikan pengaduan ke KPK. Kami sangat prihatin," ujar Bambang di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News