Ramadan di Masa Pandemi, Makam Gus Miek Tetap Buka dan Banyak Didatangi Peziarah

Ramadan di Masa Pandemi, Makam Gus Miek Tetap Buka dan Banyak Didatangi Peziarah Dua peziarah ketika berdoa di Pusara Gus Miek dan istrinya. (foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE)

"Tujuan melarang peminta-minta (pengemis) beraktivitas di area Makam , semata-mata untuk memberi ketenangan kepada para peziarah," imbuh Mbah Kasanan.

Sementara itu, Bahrul Ulum (54), peziarah asal Gedek, Mojokerto, mengaku rutin ziarah ke Makam , karena kedua anaknya mondok di Ponpes Al Falah, Ploso. Namun, ia mengatakan sudah mendengar nama sejak tahun 1982.

Setiap menjenguk anak-anak, lanjut Bahrul Ulum, dia dan keluarganya pasti berziarah ke Makam di Kompleks Makam Auliya di Dusun Tambak, Desa Ngadi, Kecamatan Mojo.

"Saya memang belum pernah ketemu langsung . Tapi saya sudah mengetahui bagaimana . Makanya saya dan keluarga sering sowan (berziarah) ke sini," kata Bahrul Ulum seusai berziarah di Makam , Selasa (20/4/2021).

Seperti diketahui, K.H. Hamim Tohari Djazuli, akrab dipanggil adalah Pendiri Amalan Dzikir Jama'ah Mujahadah Lailiyah, Dzikrul Ghofilin, dan Sema'an Al-Qur'an Jantiko Mantab.

adalah putra dari K.H. Ahmad Djazuli Utsman, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur. Kiai karismatik itu dimakamkan di Dusun Tambak, Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, sekitar 5 km ke arah selatan dari Ponpes Al-Falah, Ploso.

Pengunjung datang dari berbagai daerah, ada dari Surabaya, Pasuruan, Jember, Banyuwangi ataupun sekitar Kediri saja. Selain berziarah ke Makam , para peziarah pun menyempatkan berdoa di Makam Nyai Lilik Suyati, istri yang dimakamkan bersebelahan dengan Makam . (uji/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pria di Kediri Nekat Tabrakkan Diri ke Kereta Api':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO