SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menafkahi keluarga serta membesarkan anak sampai ke jenjang pendidikan tinggi merupakan kewajiban dan tanggung jawab orang tua, dalam kondisi apapun. Hal itu juga berlaku bagi Romly, warga Madura yang sudah puluhan tahun tinggal di Surabaya ini.
Dengan ketekunannya menjadi pengepul barang bekas di kawasan Pradah Permai, dia mampu menyekolahkan putranya sampai ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
BACA JUGA:
- Pengamen di Jalan Airlangga Diringkus Polsek Gubeng, Ternyata Buron Komplotan Begal
- Hindari Pemotor, Feeder Wira Wiri Suroboyo Nyemplung Sungai di Gunung Anyar
- Info BMKG Kamis 19 September: Hari ini Jatim dan Surabaya Cerah, Perairan Berawan
- Simpan 17 Butir Pil Koplo, 2 Pemuda Diamankan Tim Turjawali Polrestabes Surabaya
"Hidup itu tak perlu gengsi Mas. Hidup terus berjalan. Mau tidak mau harus dijalani dengan kondisi apapun. Yang penting halal dan bisa untuk menghidupi anak istri," ujar Romly dengan logat kental Maduranya, Jumat (21/5/2021).
"Ya ini tempat kerjaan saya Mas. Penuh rongsokan, kumuh dan bau ya," paparnya sembari tangannya terampil memilah-milah barang-barang bekas.
Romly menceritakan, setiap harinya dia membeli satu sampai lima karung rongsokan dan ditimbang. Dari karung-karung tersebut kemudian dia pilah-pilah dan disortir dikelompokkan menjadi bagian-bagian tersendiri.
Klik Berita Selanjutnya