GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah pemuda Desa Sumberejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, menanam pohon pisang dan membentangkan spanduk putih dengan tulisan berwarna merah di tengah jalan.
Salah satu pemuda, Ainul Farodis, mengatakan bahwa aksi itu merupakan bentuk protes warga terhadap pemerintah daerah lantaran tak kunjung memperbaiki jalanan yang rusak di daerahnya.
BACA JUGA:
- DPRD Gresik Gelar Paripurna Usulan Pimpinan Definitif, Pembentukan Fraksi, dan Rancangan Tatib
- DPRD Gresik Jadwalkan Paripurna Penetapan 4 Pimpinan Definitif
- Anggota Fraksi PDIP DPRD Gresik Dilarang Gadaikan SK untuk Pinjam Uang di Bank
- PKB Tunjuk Syahrul Jadi Ketua DPRD Gresik, Tinggal SK PDIP yang Belum Turun
"Penanam pohon pisang di jalan-jalan yang berlubang parah, agar segera diperbaiki oleh pemerintah," ujarnya, Minggu (2/1).
Menurut dia, kerusakan jalan di Desa Sumberejo sudah terjadi selama dua bulan terakhir dan belum ada tanda-tanda hendak diperbaiki hingga saat ini. Belakangan ini, intensitas curah hujan juga semakin memperparah kerusakan jalan.
"Sudah hampir dua bulan kondisinya rusak dan belum diperbaiki, pemerintah terkesan lambat dan kurang perhatian juga," tuturnya.
Ia meminta agar pemerintah daerah setempat melakukan perbaikan kerusakan jalan di desanya, dengan harapan agar akses masyarakat yang melintas dapat lebih lancar.
"Kami meminta agar kerusakan jalan segera diperbaiki, dan tidak asal tambal sulam saja," kata Ainul.
Selain menanam pisang, mereka juga membentangkan spanduk berisi protes, serta meletakkan ban bekas di tengah jalan yang berlubang.
"Tak kiro rumah tanggaku seng rusak, jebule dalane seng rusak (saya kira rumah tanggaku yang rusak ternyata jalannya yang rusak), "Tahune anyar, bupatine anyar, mosok jalane tambah rusak (tahunnya baru, bupatinya baru, masak jalannya tambah rusak)" demikian tulisan dalam spanduk yang dibawa oleh mereka.