Begini Pesan Wakil Ketua DPRD Gresik saat Jadi Pembicara di Muswil XII Nasyiatul Aisyiyah Jatim

Begini Pesan Wakil Ketua DPRD Gresik saat Jadi Pembicara di Muswil XII Nasyiatul Aisyiyah Jatim Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Saidah (tengah berdiri), saat menjadi pembicara dalam seminar di Muswil ke XII Nasyiatul Aisyiyah Jatim. Foto: Ist

Jangan sampai setelah ada kepemimpinan, anggotanya jadi tak semangat, merotoli (keluar) satu per satu.

"Makanya setelah ada kepemimpinan, harus menjadi lebih baik," pesannya lagi.

Kemudian, kata dia, pemimpin harus bisa menginspirasi orang agar tertarik berorgan. Untuk itu, pemimpin harus beradaptasi.

"Jadi pemimpin jangan jaim (jaga image). Harus nyapa. Ciptakan egaliter. Grapyak.

"Makanya Bu Nur ini dalam pemilu raihan suaranya 10 ribu. Kalau mecucu ae (bibir monyong). Sombong. Jaim. Egois. Nggak sapa-sapaan ya nggak mungkin ada yang mau pilih. Sampai 3 kali (periode) loh saya. Bahkan, ini insya Allah mau ke empat," bebernya.

Selanjutnya, harus bisa mengontrol emosional dalam hubungan. Sebab, tidak semua orang tak punya masalah.

"Kebetulan suami saya itu kepala desa (kades) 3 periode. Sudah Hampir 15 tahun juga. Makanya kita kasih pemahaman kepada pasangan kita untuk meluangkan waktu kepada kita untuk organ. Jangan sampai dimarahi, anak tak terurus, suami tak terurus dan seterusnya. Makanya harus bisa bangun komunikasi," pesannya lagi.

Dia mengakui, menjadi seorang pemimpin atau berorganisasi, waktunya banyak tersita disana ketimbang keluarga. Makanya, harus slap. Saling pengertian. Saling memahami antara suami istri.

"Seperti Bu Nur ini, sering pergi ke Jakarta, Aceh dan lainnya. Jarang pulang. Pulang ke rumah suami saya, Pak Lurah (kades) sudah tidur," ungkapnya.

Selain itu, tambah Nur Saidah, harus bisa menciptakan rasa percaya diri. Aku ini orang pintar. Aku ini orang mampu.

"Rasa-rasanya ibu-ibu wedian (takut). Kebanyakan orang perempuan itu punya banyak masalah. Tapi, tak mau tanya. Karena takut ini dan itu," cetusnya.

"Di DPRD juga sama. Ada 8 perempuan. Yang berani ngomong cuma 2 orang. Ya mungkin karena takut salah," katanya.

Terakhir, tambah Nur Saidah, pemimpin harus mengakomodir anggota. Harus bisa menjadi panutan.

"Jadilah pimpinan yang bisa mengakomodir anggota. Bisa rukun. Gayeng. Maka organ akan jalan dan bisa maju," pungkasnya. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO