​H. Fuad: Pilkada Gresik 2020 Tak Menarik, Hanya 2 Paslon dan Miskin Gagasan

​H. Fuad: Pilkada Gresik 2020 Tak Menarik, Hanya 2 Paslon dan Miskin Gagasan H. Ahmad Zainudin Fuad. (foto: ist).

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Salah satu tokoh muda di Kabupaten , H. Ahmad Zainudin Fuad, menyampaikan kritik kepada dua pasangan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang bakal running di Pilkada 2020.

Menurutnya, baik paslon Moh. Qosim - Asluchul Alif (QA) dan Fandi Akhmad Yani - Aminatun Habibah (Niat), keduanya miskin akan gagasan dan slogan yang diusung terkesan asal-asalan.

Baca Juga: Otak Perampokan Disertai Pembunuhan Agen BRILink di Gresik Belum Tertangkap

"Paslon QA mengusung slogan Ayem Tentrem, sementara pasangan Niat slogannya Menuju Perubahan Baru," ungkap Fuad kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (19/7/2020).

" Ayem Tentrem dan Menuju Perubahan Baru seperti apa yang mereka tawarkan. Konsepnya seperti apa, capaiannya seperti apa, ini tak jelas," imbuhnya.

Ia mengakui Pilkada 2020 memiliki banyak keterbatasan karena digelar di tengah pandemi Covid-19, sehingga hiruk pikuk sosialisasi program paslon tak akan bisa sampai dengan baik kepada masyarakat. Mengingat untuk mobilisasi massa dalam kampanye pun dibatasi.

Baca Juga: Kajari Gresik Sebut Sisa Anggaran CSR dari Perusahaan di Desa Roomo Tembus Rp11 Miliar

Namun, Ketua DPAC PKB Kecamatan Kebomas ini berharap kedua paslon tetap bisa menyampaikan gagasan serta visi dan misinya secara inovatif.

"Seperti saya katakan tadi, dua paslon sampai saat ini hanya menampilkan slogan tak populis karena tak dibarengi kejelasan slogan dimaksud, seperti Ayem Tentrem dan Menuju Perubahan Baru," ungkapnya.

Fuad mempertanyakan cara serta instrumen yang akan digunakan paslon untuk meyakinkan publik dalam mewujudkan slogan yang digembar-gemborkan itu.

Baca Juga: Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko

"Saya perlu pertanyakan Ayem Tentrem seperti apa yang ditawarkan dan dijanjikan? dan Perubahan Baru apa yang mau diubah dan perubahan yang bagaimana? Apakah asal berubah? Lalu yang diubah semuanya atau bagaimana? Sekali lagi saya tandaskan kedua paslon tak ada program dan rencana kerja yang jelas dan terukur yang bisa meyakinkan publik," ucap Ketua DPC Offroad Community (GOC) ini.

Fuad menilai, baik QA maupun Niat masih terkesan mengedepankan sisi emosional untuk merebut simpati calon pemilih demi merengkuh singgasana kekuasaan. Sementara dari partai politik (parpol) dan penyelenggara pemilu, mereka gagal dalam memberikan pendidikan politik bagi rakyat.

Adapun yang dimaksud Fuad parpol gagal memberikan pendidikan politik bagi masyarakat, karena hanya muncul 2 paslon pada Pilbup kali ini. Yakni pasangan QA yang rencananya akan diusung PKB dan Gerindra, dan pasangan Niat yang bakal diusung Golkar, Nasdem, PAN, Partai Demokrat, dan sejumlah parpol koalisi lain. 

Baca Juga: Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng

"Fakta ini memberi sinyal sangat kuat kepada masyarakat bahwa partai politik di gagal dalam hal pengkaderan. Atau dikhawatirkan parpol yang ada hanya berpikir pragmatis. Ini perlu jadi perhatian serius karena fungsi parpol bukan sekadar kendaraan yang dapat ditumpangi atau bahkan di-"sewa" bagi mereka yang ingin menaikinya untuk pilkada," sambungnya.

"Yang perlu direnungkan oleh masyarakat dan semua parpol adalah, bahwa 2 calon bupati baik Moh. Qosim dan Fandi Akhmad Yani, keduanya adalah sama-sama kader PKB. Sementara kader dari parpol lain untuk memunculkan figur calon bupati tak ada, meskipun mereka secara rasional mampu lakukan itu," cetusnya.

"Hal ini nantinya dikhawatirkan pemilih hanya mendasarkan pada suka dan tidak suka pada pasangan calon, bukan karena program dan harapan rakyat terhadap sosok calon yang benar-benar bisa mewujudkan keinginan masyarakat untuk mewujudkan lebih baik," katanya.

Baca Juga: Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian

"Bahkan yang lebih miris lagi, tambah Fuad, calon yang dimunculkan oleh partai hanya mendasarkan pada kemampuan finansial (uang) semata. Kalau ini benar adanya, maka akan menimbulkan lingkaran permasalahan baru yang akan terjadi di ke depan," cetusnya.

"Kita semua berharap agar pilkada di lebih berwarna dengan diikuti lebih dari 2 paslon dan kualitasnya lebih mendidik pemilih agar menjadi lebih cerdas untuk ikut andil dalam memperbaiki ke depan," pungkasnya. (hud/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO