GRESIK, BANGSAONLINE.com - Komisi I DPRD Gresik menyoal lemahnya pengawasan Alun-alun Gresik yang baru dibangun megah dengan menyedot APBD Gresik sekira Rp 19,5 miliar lebih.
Sebab, Alun-alun yang berada persis di depan Masjid Jami' Gresik kerap dimanfatakan muda-mudi untuk berbuat mesum. Bahkan, DPRD kerap mendapatkan laporan Alun-alun sering digunakan untuk transaksi wanita malam atau pekerja seks komersial (PSK).
BACA JUGA:
- Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
- Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
- Sidang Kasus Korupsi Hibah UMKM Gresik: Jaksa Tuntut Farda 1,5 Tahun dan Ryan 1 Tahun Penjara
- Karnaval 4 Dusun di Desa Kandangan Gresik Geliatkan Ekonomi UMKM
"Bangunan Alun-alun yang lokasinya sangat tertutup sering dipakai pacaran muda-mudi, bahkan kerap digunakan wanita malam untuk bertemu pelanggannya dan bertransaksi," ujar Wakil Ketua Komisi I DPRD Gresik, Syaichu Busyiri usai hearing dengan Dispol PP dan instansi terkait, Selasa (7/1).
"Kami sering mendapatkan keluhan dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama di sekitar Alun-Alun karena Alun-alun kerap digunakan berbuat maksiat," imbuhnya.
(Syaichu Busyiri)
Menurut dia, minimnya pengamanan di Alun-alun membuatnya sampai menempatkan pemuda untuk berjaga di sana. "Saya minta seseorang untuk jaga Alun-alun, saya gaji sendiri. Karena saya merasa kecewa dengan kinerja dinas terkait," cetusnya.
Klik Berita Selanjutnya