Tepis Lembek, Komisi III DPRD Situbondo Unjuk Taji Sidak Proyek Mangkrak

Tepis Lembek, Komisi III DPRD Situbondo Unjuk Taji Sidak Proyek Mangkrak Ketua Komisi III DPRD Situbondo Arifin bersama beberapa anggota saat sidak proyek jalan yang belum dikerjakan.

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Komisi III unjuk taji dengan melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) lapangan terhadap sejumlah proyek infrastruktur.

Sidak komisi III ini dilakukan merespons riuhnya masyarakat terhadap pekerjaan infrastruktur jalan yang hingga saat sidak pada Rabu (14/12/2022) siang, belum juga dikerjakan.

Sidak kali ini dipimpin oleh Ketua Komisi III Arifin diikuti beberapa anggota. Yaitu Johantono dari Fraksi PKB, Ahmad Busairi dari Fraksi Golkar, dan Suwarnam dari Fraksi PPP.

Dalam sidak tersebut, komisi III juga mengajak dua orang pengawas dari dinas PUPP, beberapa warga , dan beberapa media.

Arifin menyatakan, menjelang deadline yang kurang beberapa hari lagi, hanya ada 5 atau 6 pekerjaan yang selesai dari total 39 paket.

"Ramai di masyarakat, kita sidak. Kita khawatir menjelang deadline, hanya ada 5 atau 6 yang benar-benar selesai," katanya.

Pantauan BANGSAONLINE.com di lapangan, sidak ini dilakukan untuk mengawasi pelaksanaan proyek jalan R 162 Klatakan Paowan. Panjang proyek ini adalah 1.683 m, dengan besaran anggaran Rp1.521.129.000. Sedangkan pelaksana proyek ini adalah CV. Farrasindo Konstruksi.

Imron yang mengaku sebagai pelaksana lapangan CV Farrasindo ini mengatakan kontraktor ini berasal dari Malang. Saat ini, pihaknya sedang menggarap dua pekerjaan di Situbondo dengan nilai sekitar Rp3,7 miliar.

"Kontraktornya dari Malang, pegang dua proyek, ini (R 162 Klatakan Paowan) dan Sumber Malang," katanya.

Saat ditanya terkat belum dimulainya pekerjaan, Imron mengaku tidak tahu karena pihaknya hanya pelaksana lapangan.

Mendapat jawaban tersebut, anggota komisi III sempat naik pitam. "CV ini menjadi atensi dewan," tegas Arifin sambil menunjuk papan nama proyek.

Bahkan sempat terjadi dialog intens antara komisi III dengan konsultan pengawas, Rizal.

"kapan kontraknya?" tanya Arifin yang kader PPP.

"Bulan November, Pak," jawab Rizal.

"Apa yang yang harus dilaksanakan setelah tanda tangan kontrak?" tanya Arifin lagi.

" Ada request pekerjaan," jawab Rizal.

"Sekarang tanggal 14, apa request pekerjaannya? apa sudah tegur pelaksananya?" cecar Arifin.

"Sudah ditegur, setiap hari saya WA, katanya kemarin dropping material, nyatanya sampai saat ini belum, Pak," jawabnya.

Bagaimana anda mengawasi pekerjaan kalau gak punya jadwal gelar?" timpal Johantono, kader PKB.

"Tidak ada request rekanan, Pak," jawab Rizal seraya kembali mengatakan bahwa pihaknya sudah menghubungi rekanan tiap hari untuk menanyakan pelaksanaan pekerjaan.

Saat ditanya progres dan kendala pelaksanaan pekerjaan, Rizal mengatakan pihaknya sudah melaporkan semuanya ke dinas terkait.

Sementara Arifin mengaku khawatir pekerjaan tersebut tidak rampung, mengingat sisa waktu hanya tinggal 6 hari. Kalaupun selesai, ia meragukan kualitasnya.

"Kalau dipaksakan kami meragukan kualitasnya," ujar Arifin saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com.

Sementara itu, seorang warga Desa Poawan, H. Fauzan Mistari yang ikut nimbrung dalam kegiatan sidak itu menyatakan akan ikut berpartisipasi mengawasi pelaksanaan proyek ini.

"Sebagai warga, saya akan menjaga ketika pelaksanaan. Saya akan pelototi, apakah benar ketebalannya (aspal) 6 cm," ujarnya. (sbi/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO